Bom Bunuh Diri Makassar, Densus 26 NU: Pelaku Tambah Beban Sosial Warga Bangsa di Tengah Pandemi
Breaking news | 28 Maret 2021, 17:45 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sikap mengutuk keras dikeluarkan berbagai elemen masyarakat menyusul peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.
Salah satunya yang dilakukan Pendidikan Khusus Dai Ahlus Sunnah wal Jamaah 1926 (Densus 26) Nahdlatul Ulama (NU) yang menyatakan keprihatinannya mendalam atas insiden bom bunuh diri yang meledak di depan Gereja Katedral, Makassar tersebut.
“Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya bom bunuh diri tersebut dan berbelasungkawa sedalamnya untuk semua saudara kita yang menjadi korban beserta seluruh keluarganya,” jelas Koordinator Nasional Densus 26 NU, Umaruddin Masdar dalam siaran persnya yang diterima KompasTV, Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: Jokowi: Negara Menjamin Semua Biaya Pengobatan dan Perawatan Korban Bom Bunuh Diri Makassar
Umar, sapaan akrabnya, mengungkapkan dua hal keprihatinan Densus 26 NU terkait peristiwa tersebut.
Pertama, keprihatinan bahwa masih ada adanya kelompok yang terjerumus ke dalam pola pikir radikalis dan teroris.
Menurut dia, terorisme bukan sekadar merusak dan mendegradasi ajaran agama yang luhur, tapi juga merusak nilai kemanusiaan yang menjadi tujuan tertinggi dari agama itu sendiri.
“Terorisme bukan saja musuh semua umat manusia, tapi juga musuh semua agama, musuh mereka yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Penyayang,” papar Umar.
Baca Juga: Kapolri Terjunkan Densus 88 dan Gelar Operasi Rutin ke Gereja Lain Usai Bom Bunuh Diri Makassar
Keprihatinan Densus 26 NU yang kedua, lanjut Umar adalah di tengah semua kelompok bangsa yang sedang berjuang keras bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19, ternyata masih ada kelompok yang malah menambah beban sosial dan moral kepada seluruh warga bangsa.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV