MUI Kutuk Bom Bunuh Diri Makassar: Tak Bisa Ditolerir dan Bertentangan dengan Ajaran Agama Manapun
Breaking news | 28 Maret 2021, 13:24 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV- Majelis Ulama Indonesia (MUI) memastikan peristiwa bom Makassar di depan Gereja Katedral, Minggu (28/3/2021) pagi sebagai tindakan yang tidak bisa ditolerir. MUI juga mengutuk keras tindakan pelaku peledakan bom tersebut.
Anwar Abbas, selaku Wakil Ketua MUI menjelaskan, tindakan pelaku tersebut telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Ia juga menyebut, kejadian tersebut juga telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Tindakan ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir karena jelas-jelas sangat tidak manusiawi dan sangat-sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama mana pun yang diakui di negeri ini," kata Anwar, Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: Pastor Gereja Katedral Makassar: Ada Dua Orang yang Mencurigakan
Melansir Kompas.com, Anwar menegaskan, MUI meminta pihak yang berwajib untuk mencari dan menangkap pelaku serta otak intelektual yang ada di balik peristiwa ini.
Dia meminta pihak yang berwenang untuk membongkar motif dari tindakan yang tidak terpuji tersebut.
Pada kesempatan ini, Anwar meminta agar kejadian ini tidak dikait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di Indonesia.
"Karena hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana," tandas Anwar.
Baca Juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Mengecam Keras dan Sebut Bom Bunuh Diri Makassar Bentuk Adu Domba
Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, terjadi ledakan yang diduga bom di sebuah Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV