Prabowo Subianto, Popularitas Masih Teratas Walau Dua Kali Kandas
Sosok | 25 Maret 2021, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Dalam berbagai survei calon presiden 2024, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar.
Misalnya, hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa nama Prabowo Subianto muncul di dalam bursa capres 2024. Prabowo disebut menduduki posisi teratas sebagai kandidat capres 2024 dengan 22,5 persen.
Meski kandas dalam dua kali ikut pilpres (2014 dan 2019), popularitas Ketua Umum Partai Gerindra ini tetap berada di posisi mentereng. Hal itu jarang terjadi pada politikus atau ketua umum partai lain.
Namun selama ini, Prabowo tidak banyak merespon terkait berbagai survei yang menempatkan namanya selalu di urutan teratas.
Hanya para pengurus Partai Gerindra sudah mulai mewacanakan Prabowo dan Gubernur DKI Anies Baswedan. "Paling bagus menurut saya Prabowo presiden, Anies wapresnya," ujar Wakil Ketua Komisi III dari Gerindra Desmond Mahesa, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2/2021).
Baca Juga: Sekjen Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo Subianto dengan Airlangga Hartarto
Prabowo sendiri semenjak duduk di pemerintahan, jarang tampil dalam kegiatan politik. Tampaknya dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurus alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang menjadi perhatiannya.
Misalnya, belum lama dia ke Bandung untuk menyerahkan Pesawat karya anak bangsa CN235-220 MPA ke Angkatan Udara Republik Senegal, dari Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Sebelumnya, dia menghadiri acara Serah Terima Kapal Selam ke-3 KRI Alugoro-405, yang diserahterimakan dari PT PAL kepada Menhan Prabowo Subianto di Galangan DSME - Okpo Korea Selatan dan PT PAL Indonesia Surabaya.
Baca Juga: Hasil Survei LSI Sebut Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto
Hal itu dia lakukan semenjak duduk jadi Menteri Pertahanan.
Prabowo juga mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Jokowi untuk menggarap food estate di sejumlah daerah, seperti Kalimantan Tengah. Untuk proyek lumbung pangan ini, sejumlah pihak memberikan kritik. Sebab urusan pertanian seharusnya diserahkan ke Kementerian Pertanian.
Kritik juga datang dari Wakil Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi yang menyebut, program food estate telah memakan banyak anggaran. Sementara potensi keberhasilan dan tingkat produksi, termasuk risiko kegagalan guna dilakukan mitigasi dan evaluasi.
Tampaknya, Prabowo berusaha tidak memberikan komentar persoalan politik. Termasuk tidak memberikan komentar kemungkinan maju kembali pada 2024. Bisa jadi, karena dia sekarang berada di pemerintahan Jokowi. Prabowo juga terlihat tak ingin membuat Jokowi kecewa sekaligus tak ingin membuat pendukung Jokowi marah.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV