Mengapa Orang Indonesia Sulit Menjaga Jarak Fisik?
Gaya hidup | 23 Maret 2021, 12:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Meski vaksinasi sudah dimulai, protokol kesehatan tetap ditegakkan.
Dari tiga protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, orang Indonesia disebut lebih sulit dan memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam menjaga jarak fisik.
Sosiolog Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor yang menjadi alasan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya jaga jarak.
Baca Juga: Ramai Kunjungan Jokowi Tanpa Jaga Jarak hingga Singgung Kerumunan Rizieq Shihab
Dalam webinar "Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Semakin Abai atau Peduli Forum Ngobras dan Frisian Flag", Senin (22/3/2021), Daisy mengungkapkan bahwa salah satu faktor tersebut adalah kebiasaan sehari-hari sebagai makhluk sosial yang kerap berkumpul.
"Indonesia itu budayanya itu memang senengnya kumpul. Kita punya filosofi kalau di Jawa punya filosofi, 'mangan ora mangan yang penting kumpul'," ujar Daisy.
Daisy juga menyebutkan bahwa sulitnya menjaga jarak ini menjadi tantangan yang perlu diperbaiki sehingga perlu dibuat panduan yang jelas dan rinci soal kebiasaan adaptasi baru.
Baca Juga: PPKM Mikro Mulai Berlaku di 15 Provinsi, Ada Aturan Kuliah Tatap Muka dan Kegiatan Seni Budaya
Menurutnya, perlu dibuat panduan menjaga jarak dalam transportasi umum maupun saat mengantre di supermarket.
Daisy juga menyebutkan bahwa naluri manusia yang tak ingin kehilangan sesuatu berpengaruh dalam penerapan jaga jarak saat mengantre.
"Antrean ini tidak ada panduan yang jelas bagaimana mengantre. Kita punya budaya misalnya masuk ke dalam MRT, ke dalam bus itu juga harus protokol kesehatan jaga jarak, tapi ternyata enggak. Takut kehilangan kesempatan ya nalurinya," paparnya.
Baca Juga: Restoran Hungaria di Atas Kincir, Ampuh Menjaga Jarak
"Jaga jarak fisik itu sulit sekali, misalnya mengantre di kasir. Walaupun ada batasnya, tetap saja orang menempel ke punggung orang di depannya," imbuhnya.
Daisy berharap, ke depannya masyarakat bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV