> >

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca yang Masuk Indonesia Diproduksi di Korsel, Bukan di Eropa

Sosial | 17 Maret 2021, 22:02 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford. Pengembang vaksin Covid-19 Inggris, AstraZeneca dan Universitas Oxford akan melakukan uji klinis penggunaan vaksin mereka kepada anak-anak usia 6 hingga 17 tahun.  (Sumber: AP Photo/Frank Augstein, File)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan vaksin AstraZeneca yang masuk Indonesia merupakan produksi Korea Selatan (Korsel) bukan diproduksi di Eropa.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan bets produk vaksin Covid-19 AstraZeneca yang masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah.

Bets yang masuk ke Indonesia ini juga diproduksi dan difasilitas produksi yang berbeda dengan bet terterntu yang diduga menimbulkan kasus pembekuan darah.

Baca Juga: Badan Obat-obatan Eropa: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Ketimbang Risikonya

"Saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca telah diterima Indonesia, melalui COVAX Facility yang diproduksi di Korea Selatan, dengan jaminan mutu sesuai standar persyaratan global untuk Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)," ujar Penny melalui keterangan tertulis, Rabu (17/3/2021).

Penny menambahkan penjelasan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 12 Maret 2021, mengatakan bahwa WHO telah menerima informasi kasus pembekuan darah dan sedang melakukan kajian.

Termasuk dua kasus fatal akibat bets tertentu yakni ABV5300, ABV3025 dan ABV2856 yang diduga terkait dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Menurut Penny vaksin AstraZeneca dengan nomor bets ABV5300, ABV3025 dan ABV2856 tidak masuk ke Indonesia.

Namun demikian, BPOM tetap mengedepankan kehati-hatian.

Baca Juga: Selain Indonesia, Ini 16 Negara yang Turut Menangguhkan Vaksin AstraZeneca

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU