Sindir Moeldoko yang Jadi Ketum Partai Demokrat Tapi Bukan Kader, Gatot Nurmantyo: Memalukan
Berita utama | 11 Maret 2021, 17:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberi sindiran kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menerima jadi Ketua Umum Partai Demokrat. Bagi Gatot Nurmantyo, menjadi pemimpin partai tetapi tidak pernah menjadi kader partai adalah tindakan yang memalukan.
“Bagaimana saya harus mempertanggungjawabkan, apabila saya ikut dengan cara yang tidak terhormat, tidak pernah sedetik pun saya menjadi anggota Demokrat, kemudian saya melakukan hal yang seperti ini,” kata Gatot Nurmantyo dikutip dari Tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: Reaksi Jokowi Saat Tahu Moeldoko Kudeta AHY di Demokrat, Mahfud MD: Kaget, Tapi Happy-Happy Saja Tuh
“Bagaimana pertanggungjawaban saya kepada istri, anak, cucu, dan mantan prajurit-prajurit dan keluarga saya. Betapa memalukannya itu,” tambah Gatot.
Gatot Nurmantyo kemudian meminta siapa pun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian ke dunia politik untuk melandasinya dengan etika dan kehormatan prajurit.
“Etika politik yang berkepribadian,” tegas Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Sebelum ke Demokrat, Moeldoko Pernah Minta Dukungan ke Jusuf Kalla untuk Jadi Ketum Golkar
Lebih lanjut, Gatot pun memberi contoh sejumlah mantan prajurit TNI yang melanjutkan pengabdian ke dunia politik dengan cara bersikap kesatria, beretika, dan bermoral. Di antaranya Wiranto yang keluar dari Golkar kemudian membuat partai Hanura dan Prabowo Subianto yang mendirikan Partai Gerindra. Termasuk, katanya, Surya Paloh yang merupakan anak ABRI membentuk Nasional Demokrat (Nasdem).
“Dalam melaksanakan kompetisi hendaknya tetap mengedepankan kesatria, etika, dan bermoral. Sehingga melahirkan politik yang benar-benar dihormati,” ujarnya.
Bicara soal KLB Partai Demokrat, Gatot Nurmantyo mengaku juga menjadi pihak yang ditawari untuk menyingkirkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kepemimpinan Partai Demokrat. Tetapi, Gatot menegaskan dirinya menolak cara-cara tersebut ditambah lagi memiliki hubungan baik dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Berubah Pernyataan, Ternyata Partai Demokrat Versi Moeldoko Belum Laporkan Hasil KLB ke Kemenkumham
Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti
Sumber : Kompas TV