> >

Mantap, Ini Penjelasan Terawan soal Vaksin Nusantara Aman hingga Jurnal Internasional

Kesehatan | 11 Maret 2021, 06:35 WIB
Ketua Tim Pengembang Vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto (Sumber: ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tim Pengembang Vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto, mengaku sudah mantap untuk terus mengembangkan Vaksin Nusantara.

Menurut dia, Vaksin Nusantara ini berbasis sel dendritik sehingga aman untuk digunakan. Dia mengaku telah mengembangkan pengobatan dengan metode sel dendritik di Cell Cure Center RSPAD Gatot Soebroto Jakarta sejak 2015.

Kemudian ketika ada ide dendritik vaksin untuk Covid-19, Terawan menyebut, hal itu seperti 'gayung bersambut'.

Baca Juga: Terawan Pamer Vaksin Nusantara, BPOM Sebut Penelitiannya Tak Sesuai Kaidah Medis

"Kemudian kami juga sudah mendapatkan uji binatangnya mengenai dendritik vaksin melalui pihak ketiga di Amerika sehingga ini semua bisa berjalan dengan baik, membuat mantap kami," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3/2021).

Dia menerangkan, dendritik sel ini sebetulnya sudah dikenal di sejumlah kalangan masyarakat. Bahkan sudah publis di jurnal internasional.

"Dendritik sel sudah kita kenal dan kita sudah publis di internasional jurnal untuk dendritik sel vaksin. Tetapi memang waktu itu saya publiskan dendritik sel vaksin untuk cancer," terangnya.

Nah, saat ini pihaknya tengah mengembangkan vaksin berbasis dendritik sel untuk melawan virus corona (Covid-19).

"Dendritik sel ini karena sifatnya autologous, sifatnya adalah individual, tentunya adalah sangat sangat aman," jelas mantan Menteri Kesehatan (Menkes) tersebut.

"Jadi saya memang senengannya saya memang untuk riset. Kebetulan ini saya bisa mendorong teman-teman dari Universitas Diponegoro untuk bisa ikut peran dalam kegiatan anak bangsa yang ingin mengembangkan Vaksin Covid-19 ," sambungnya.

Baca Juga: Terawan Berharap Vaksin Nusantara Didukung Kemenkes, Kemenristek, dan BPOM

Berharap Dukungan Kemenkes dan BPOM

Dia pun berharap pengembangan vaksin Nusantara tersebut mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan untuk menjadi fondasi yang baik, paling tidak kalau untuk mengatasi yang autoimun, ataupun yang komorbid berat, maupun yang memang terkendala untuk vaksin-vaksin yang lain, ini bisa menjadi solusi untuk alternatif yang bisa digunakan," pungkas Terawan.

Baca Juga: Penjelasan BPOM Tentang Vaksin Nusantara yang Tidak Sesuai Kaidah Medis

 

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU