Terawan Pamer Vaksin Nusantara, BPOM Sebut Penelitiannya Tak Sesuai Kaidah Medis
Peristiwa | 10 Maret 2021, 15:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terus memperjuangkan pengembangan vaksin Nusantara. Namun, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menilai uji klinis I vaksin Covid-19 ini tidak memenuhi kaidah klinis yang baik.
Terawan mengaku sudah mengembangkan proses sel dendritik yang menjadi cikal bakal vaksin Covid-19 sejak 2015. Ia pun yakin vaksin Nusantara aman.
“Kami juga sudah mendapatkan uji binatang terhadp vaksin dendritik melalui pihak ketiga di AS yang membuat mantap kami untuk ikut peran serta untuk mengembangkan vaksin COVID-19 berbasis dendritik,” ujar Terawan saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IX yang tersiar lewat kanal YouTube DPR RI, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: UGM Mundur dari Penelitian Vaksin Nusantara
Ia berharap pemerintah dan BPOM mau mendukung lebih lanjut pengembangan vaksin Nusantara ini.
“Mudah-mudahan ini terus berlanjut supporting dari Kementerian Kesehatan dan juga Badan POM,” kata Terawan.
Namun, Kepala BPOM Penny Lukito menyoroti berbagai penyimpangan dalam penelitian vaksin Nusantara.
“Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini. Komite etik dari RSPAD tapi pelaksanaan penelitian ada di RS dr Kariadi," jelas Penny.
Padahal, menurut Penny, tiap tim peneliti harus memiliki komite etik yang bertanggung jawab pada pelaksanaan dan keselamatan subjek penelitian di tempat uji klinis.
Baca Juga: CDC: Dua Minggu setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Dapat Berkumpul Tanpa Masker
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV