Kemendikbud: Nilai Agama dan Pancasila Tercantum dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035
Peristiwa | 9 Maret 2021, 13:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah mendapatkan kritikan ihwal hilangnya frasa"agama" dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buka suara. Dalam tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul diantara profil tersebut adalah pelajar yang “beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia."
Menurut pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman, pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja. Selain kompetensi abad 21, Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Baca Juga: Solo Vaksinasi Corona Tokoh Agama dan ASN
“Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada,” tegas Hendarman, di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Sementara menanggapi dokumen Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang beredar di tengah masyarakat, Hendarman mengakui sejauh ini hanya ada satu rancangan atau draf Peta Jalan Pendidikan yang sudah pernah dibuat dan dokumen tersebut bukanlah dokumen final.
”Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa draf. Substansinya belum lengkap, sehingga tidak dapat dikatakan dokumen final,” terang Hendarman yang juga Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud.
Baca Juga: Ada 5 Posisi, Kemendikbud Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa
Hendarman menyebutkan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 mulai disusun atas masukan yang sangat positif dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Dalam perjalanannya, Kemendikbud telah bertemu dan meminta masukan kepada lebih dari 60 pihak, yakni organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya,” terangnya.
Hendarman menambahkan, saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar dan menampung masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak.
Kemendikbud mendengarkan dan menindaklanjuti kritik yang membangun.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV