Ingatkan Kemendag, Jokowi: Indonesia Tidak Boleh Jadi Korban Perdagangan Digital Yang Tidak Adil
Peristiwa | 4 Maret 2021, 11:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Jokowi minta perdagangan digital menjadi keharusan untuk dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya. Meski demikian, Jokowi menegaskan transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa Indonesia.
“Indonesia tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil. Negara-negara lain mengamini, dan kita tidak boleh menjadi korban digital yang tidak adil,” tegas Jokowi saat peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Jokowi Minta Kemendag Berkontribusi Besar Pulihkan Ekonomi
Jokowi lebih lanjut menekankan, perdagangan juga harus mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Harus didorong produksi dalam negeri, harus memberikan kemanfaatan semua pihak terutama usaha kecil, menengah, dan usaha rumah tangga. Jangan hanya menambah impor, menambah impor,” tegas Jokowi.
“Saya senang import turun, tapi jangan sampai yang turun itu di barang modal atau bahan baku, yang turun itu dibarang konsumsi, itu bagus. Selalu saya lihat detail di Bea Cukai angka-angkanya setiap hari,” tambah Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi menuturkan Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan proteksionisme justru merugikan. Tapi, sambung Jokowi, Indonesia juga tidak boleh menjadi korban unfair practice dari raksasa digital dunia.
Baca Juga: Ajakan Presiden Jokowi: Cinta Produk Dalam Negeri, Benci Produk Asing
“Tranformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak. Perdagangan digital harus mendorong pengembangan UMKM kita, ini manfaatnya sudah kita lihat,” katanya.
“Kekuatan digital harus didorong untuk merangkai antara suplay dari UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan global, perdagangan digital harus memberdayakan UMKM kita,” imbuh Jokowi.
Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti
Sumber : Kompas TV