Waspada, Kerupuk Berbahan Boraks Sempat Beredar
Sosial | 2 Maret 2021, 15:46 WIBKOMPAS.TV - Polisi membongkar usaha pembuatan makanan berupa kerupuk tahu yang menggunakan boraks sebagai salah satu bahannya.
Boraks yang kerap dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga kematian.
Renyahnya kerupuk sebagai pilihan lauk pendamping hingga sekarang masih menjadi primadona di Indonesia.
Beragam daerah bahkan memiliki kerupuk andalannya yang memiliki cita rasa yang beragam.
Hanya saja, Anda kini harus waspada!
Polisi baru saja menemukan sebuah usaha rumahan krupuk tahu dengan merek Gajah Tunggal yang ternyata diproduksi dengan menggunakan boraks.
Rumah usaha ini dimiliki oleh pasangan suami istri, warga Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepada polisi, keduanya menyebut bahwa kerupuk tahu yang diproduksi dengan mencampurkan boraks sudah berlangsung selama 6 tahun.
Dalam per hari, mereka bisa menghasilkan kerupuk tahu antara 2 hingga 3 ton dan mengirim krupuk tahu berbahan boraks ke sejumlah kota-kota besar termasuk Jakarta.
Boraks merupakan bahan baku yang kerap digunakan di industri tekstil.
Umumnya boraks digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelas atau pengawetan kayu.
Namun, seiring berjalan boraks kerap digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk dicampurkan ke dalam makanan dan makanan yang umum dicampurkan boraks adalah bakso dan kerupuk.
Padahal pemerintah telah melarang bahan kimia dicampurkan ke dalam makanan yang dituangkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, Pasal 136.
Menurut Analis Obat dan Makanan Dinas Kesehatan, Provinsi Jawa Timur, boraks jika digunakan dengan jangka waktu lama akan menyebabkan kanker, hingga berujung kematian.
Dari hasil penggeledahan, polisi menyita 3,9 ton kerupuk tahu siap edar, bahan baku tahu yang diduga telah dicampur dengan boraks, serta 1,4 ton boraks, yang masih belum dicampurkan ke bahan baku kerupuk tahu.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV