BMKG: Dipengaruhi La Nina, Musim Hujan Masih Terjadi Pada Maret-April
Peristiwa | 25 Februari 2021, 06:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV -Deputi Bidang Klimatologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal menjelaskan, musim hujan tahun 2020-2021 dipengaruhi fenomena iklim global La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan hingga 40 persen. La Nina diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya hingga Mei 2021. Saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 96 persen dari Zona Musim telah memasuki musim hujan. Potensi banjir, kata Herizal, masih bisa terjadi.
"Diprakirakan pada Maret-April 2021 curah hujan di sebagian besar Wilayah Indonesia masih berpotensi menengah hingga tinggi (200-500 mm/bulan), sedangkan sebagian besar Papua dan sebagian Sulawesi berpotensi mendapatkan curah hujan bulanan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan," kata Herizal dilihat di laman BMKG.go.id.
Baca Juga: Siaga Banjir, BMKG Ingatkan Hujan Ekstrem Antara 25 Hingga 26 Februari
Sementara Mei memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau dan pada Juni-Agustus sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).
Pada Bulan September juga diprediksi masih musim kemarau. Sementara Oktober mulai memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diprakirakan November kembali memasuki musim hujan.
Herizal menambahkan, musim kemarau diperkirakan lebih basah dibandingkan normalnya karena itu tetap perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga April 2021.
"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," kata dia.
Baca Juga: BMKG: Dini Hari Nanti Wilayah Jabodetabek akan Diguyur Hujan Lebat
Karena itu, Herizal berpesan, masih perlu diwaspadai potensi banjir yang berpeluang terjadi pada Maret-April 2021. Namun musim hujan dengan tensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada Maret dan April bisa dimanfaatkan untuk mengisi waduk, bendungan dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV