> >

SBY Peringatkan Berbagai Pihak yang Ingin Ambil Alih Partainya: Partai Demokrat Not For Sale!

Politik | 24 Februari 2021, 19:18 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat orasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). SBY menyampaikan pidato politik dalam rangkaian Dies Natalies ke 15 partai Demokrat yang diawali Rapimnas. (Sumber: KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) memberi peringatan keras bagi berbagai pihak yang ingin mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menegaskan bahwa partai yang didirikannya itu tidak untuk diperjualbelikan.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," kata SBY yang dilansir KompasTV dari KOMPAS.com pada Rabu (24/2/2021).

Baca Juga: KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie: Liat Arahnya Dulu

SBY juga mengatakan walaupun partainya bukan partai yang kaya raya dari segi materi, Demokrat tidak tergiur dengan uang sebesar apapun.

Dalam video arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat itu, SBY bercerita soal adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang disebutnya bak halilintar di siang bolong.

Pasalnya, menurut SBY, pada awal 2021 ini Partai Demokrat yang dibangunnya sedang berjuang dengan damai, konstitusional, serta tengah mendapat dukungan dari masyarakat.

Baca Juga: Soal Isu Kudeta Kursi Ketua Umum, Demokrat: Jangan Adu Domba SBY dan Megawati

"Ketika di bawah kepemimpinan AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat, bagai halilintar di siang bolong ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," kata SBY.

SBY kemudian menilai, gerakan tersebut ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai yang sah. Lalu kepemimpinan partai akan diberikan kepada orang lain yang bukan kader Partai Demokrat.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU