> >

Banjir Surut, Anies Imbau Warga Tetap Pantau Peringatan Dini BMKG

Politik | 23 Februari 2021, 18:55 WIB
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau langsung ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). (Sumber: Pemprov DKI Jakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga untuk selalu melihat prakiraan cuaca yang diinformasikan BMKG.

Hal ini untuk meminimalisir dampak cuaca ektrem yang terjadi, seperti banjir hingga tanah longsor.

Menurut Anies, meski saat ini banjir di Jakarta mulai surut, namun warga Jakarta harus tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih terus terjadi hingga Maret 2021.

Baca Juga: Gubernur Anies: Banjir Jakarta Surut 100 Persen

"Kita harus memperhatikan peringatan dari BMKG terkait dengan ramalan cuaca di hari-hari dan pekan-pekan ke depan," ujar Anies melalui akun Instagram pribadinya, Selasa (23/2/2021).

Anies juga mengapresiasi para petugas, baik dari Pemprov DKI, TNI, Polri serta relawan yang telah membantu dalam mengatasi dampak banjir yang terjadi tiga hari belakangan.

Menurutnya, dengan penanganan secara bersama-sama, banjir serta dampak yang ditimbulkan dapat teratasi secara cepat.

Anies menjelaskan jauh sebelumnya Pemprov DKI dan para pimpinan daerah telah merumuskan strategi dalam penanganan banjir.

Baca Juga: Pasha Bela Anies yang Dikritik oleh Giring soal Banjir Jakarta: Bro Pernah Kelola Kelurahan?

Ia menekankan masalah banjir di Jakarta bukan kewajiban Pemprov DKI, melainkan tangungjawab bersama.

Penanganan dampak curah hujan merupakan sebuah kerja kolosal yang direncanakan dengan serius, disimulasikan di lapangan sebelum musim hujan tiba, dan dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua unsur.

“Alhamdulillah, atas izin Allah, ikhtiar kolektif ini bisa secara cepat memulihkan kondisi di Jakarta,” ujar Anies.

Baca Juga: Anies Baswedan Perpanjang PPKM Jakarta Hingga 8 Maret 2021

Hadapi cuaca ekstrem

Jauh-jauh hari Pemprov DKI Jakarta telah membuat program agar bajir di Ibu Kota tidak menjadi musibah besar.

Untuk itu program normalisasi naturalisasi sumur resapan terus dikebut sebelum musim hujan tiba dan daerah yang belum rampung tetap dilaksanakan normalisasi naturalisasi.

Selain itu Pemprov DKI telah memperbanyak pompa air, saat ini sudah mencapai 729 serta meningkatkan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.

Baca Juga: Peran Masyarakat Tak Kalah Penting dalam Mencari Solusi untuk Banjir yang Kerap Melanda Jakarta

 

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan dalam satu tahun terakhir ini Pemprov DKI telah meningkatkan daya tampung air dengan gerebek lumpur termasuk pengurukan sedimentasi yang sudah meningkat.

Untuk pengerukan Pemprov mengerahkan tidak kurang dari 257 ekskavator, termasuk amfibi.

“Kami juga tidak kurang dan seluruh jajaran kami yang bekerja dari pagi sampai sore yang melakukan pengurukan dan semua petugas kami di hujan ekstrem in hampir 24 jam bekerja dan bersiaga,” ujar Ahmad Riza.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU