> >

Peneliti Kembali Temukan Pekerja di Pabrik Pemasok Samsung dan Apple Idap Kanker

Sosial | 22 Februari 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi pabrik elektronik. Peneliti temukan banyak pekerja di pabrik pemasok Samsung dan Apple menderita kanker dan alami keguguran. (Sumber: Flickr/Institute for Global Labour and Human Rights)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak pekerja pabrik di Indonesia dan Malaysia pemasok perusahaan elektronik Samsung dan Apple menderita kanker dan keguguran. Sehari-hari pekerja terpapar bahan kimia di pabrik tanpa alat pelindung diri memadai.

Temuan ini berdasarkan penelitian Asia Monitor Resource Centre sepanjang November 2019 hingga Maret 2020.

“Pekerja perempuan pabrik elektronik di Indonesia dan Malaysia mengidap penyakit kanker, keguguran dan masalah kesehatan reproduktif lainnya,” tulis tim peneliti dalam rilis pers yang diterima Kompas TV, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Malaysia Pulangkan Lagi 99 Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural lewat PLBN Entikong

Dalam studi ini, peneliti mewawancarai 27 pekerja dan aktivis serikat buruh serta seorang dokter ahli kesehatan kerja. Penelitian berjalan di dua pabrik Indonesia dan dua pabrik Malaysia.

“Setiap hari, para pekerja terpapar oleh banyak bahan kimia berbahaya tanpa standar kesehatan dan keselamatan kerja yang baik dan tanpa dilengkapi alat pelindung diri yang memadai,” tulis tim peneliti, Astika Andriani Raharjo dan Rizal Assalam.

Tim peneliti menemukan penggunaan beberapa bahan kimia berbahaya, seperti toluene, methyl ethyl ketone (MEK) dan Di-ethylhexyl phthalate (DEHP) di pabrik-pabrik itu. 

Menurut tim peneliti, bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, keguguran, dan cacat pada bayi yang baru lahir. Ada pula bahan kimia yang dapat merusak saluran pernapasan secara permanan, yaitu nitric acid dan sulphuric acid.

”Saya pernah mengalami keguguran selama saya bekerja di sini. Setelah Angel (rekan kerjanya) keguguran, tidak lama saya mengalami keguguran. Kejadian ini hampir terjadi bergantian oleh pekerja lainnya,” kata Ika (nama samaran), salah seorang pekerja yang diwawancarai tim peneliti.

Tim peneliti menyamarkan nama para pekerja dan pabrik untuk melindungi narasumber dari bahaya pemecatan.

Pekerja di pabrik Malaysia juga menderita karena berbagai macam kanker, seperti kanker rahim, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker darah leukimia. 

Para pekerja mengaku tak mendapat informasi yang jelas tentang bahaya bahan-bahan kimia itu dari perusahaan. Tim peneliti menyebut, hanya satu pabrik yang terbuka memberi informasi soal material dan kandungan yang mereka gunakan dalam produk mereka.

Baca Juga: Lebih Tertarik Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Negosiasi Tesla dengan Indonesia?

“Banyak pekerja yang menderita kanker setelah bekerja selama 20 tahun di sini; banyak teman kami mengalaminya. Beberapa bahkan telah meninggal, meski kami tidak tahu persis penyebabnya,” ungkap Nola (nama samaran).

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU