Prediksikan Hujan Lebat di DKI Jakarta dalam Sepekan ke Depan, BMKG: Dini Hari Waktu yang Kritis
Berita utama | 21 Februari 2021, 18:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan. Untuk itu warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir yang dapat terjadi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lebat.
Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Ke Depan
"Prediksi kami, hari ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi. Sementara Minggu (21/2) intensitas hujan cenderung melemah menjadi intensitas rendah hingga 22 Februari, dan akan meningkat kembali menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada tanggal 23 sampai dengan 24 Februari ," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang dilansir dari laman resmi BMKG.
Dwikorita juga menambahkan, untuk mewaspadai hujan lebat saat malam hari hingga dini hari dan berlanjut sampai pagi hari.
"Umumnya kejadian hujan terjadi malam hingga dinihari dan berlanjut sampai pagi hari. Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," kata Dwikorita.
Baca Juga: BMKG: Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Seperti Banjir Bandang, Tanah longsor dan Gelombang Tinggi
Tak hanya banjir, BMKG juga mengingatkan untuk menambah kewaspadaan potensi hujan lebat yang bisa mengakibatkan longsor di Wilayah DKI Jakarta pada hari Selasa dan Rabu 23-24 Februari 2021.
Sebelumnya, BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18-19 Februari 2021 yang menyebutkan wilayah Jabodetabek diprediksi diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan antara 100-150 mm.
Berdasarkan data yang dihimpun BMKG, tercatat curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 mm/hari, kemudian di Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Hingga Maret 2021
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjabarkan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek tersebut disebabkan sejumlah faktor yaitu pada 18-19 Februari tarpantau adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan mengakibatakan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV