Baru Tiba dari Luar Negeri, 1.214 WNI dan WNA Positif Covid-19
Update corona | 20 Februari 2021, 17:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan setidaknya 1.214 orang pendatang dari luar negeri terkonfirmasi positif virus corona Covid-19. Padahal, WNI dan WNA itu mengantongi surat keterangan bebas corona sebelum datang ke Indonesia.
Satgas Covid-19 mencatat sejak 28 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021 ada 1.092 WNI dan 122 WNA terkonfirmasi positif corona saat tiba di Indonesia.
Doni pun mempertanyakan bagaimana bisa mereka terjangkit Covid-19 meski telah memegang surat keterangan bebas corona.
Baca Juga: 425 Juta Vaksin Sudah Diamankan Pemerintah
"Sekarang pertanyaannya adalah apakah mereka ini terpapar tetapi belum terinfeksi atau terpapar selama penerbangan," kata Doni, Sabtu (20/2/2021), dikutip dari CNN Indonesia.
“Ini yang menjadi tugas kami bersama Kementerian Kesehatan untuk mencari informasi lebih lanjut,” tambah Doni.
Satgas Covid-19 juga mencatat asal negara para pendatang yang terinfeksi corona. Sebagian besar mereka berasal dari 10 negara.
Sebanyak 345 WNI positif datang dari Arab Saudi, 9 WNA dan 245 WNI dari Uni Emirat Arab, 3 WNA dan 102 WNI dari Turki, 12 WNA dan 57 WNI dari Qatar, 6 WNA dan 73 WNI dari Malaysia.
Lalu, sebanyak 4 WNA dan 43 WNI terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari Singapura, 12 WNA dan 32 WNI dari Jepang, 10 WNA dan 19 WNI dari Korea Selatan, 3 WNA dan 22 WNI dari Taiwan, dan 3 WNA dan 25 WNI dari Hongkong.
Doni menyebut, Satgas Covid-19 menemukan kasus positif Covid-19 dari pendatang setelah memeriksa sebanyak 58.882 spesimen.
Baca Juga: Dilaporkan Meningkat, Ini Daftar Zona Merah dan Zona Oranye Covid-19 Se-Indonesia
“Swab pertama terjaring 889 pendatang yang positif, tetap lakukan karantina bagi mereka yang positif, dan swab ke-dua terjaring lagi 325 pendatang yang positif selama 29 Desember 2020-18 Februari 2021,” tutur Doni.
Ia mengatakan, pemerintah memaksimalkan program pemeriksaan bagi pendatang dari luar negeri. Menurutnya, hal ini sangat efektif menekan penularan corona di dalam negeri.
“Jika pemeriksaan ini lalai, mungkin kasus Covid-19 di Indonesia akan lebih besar lagi,” kata Doni.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV