Cerita Anies Ketika Diserang Kritik hingga Caci Maki, Buzzer Bisa Malu Sendiri
Peristiwa | 16 Februari 2021, 04:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi 'serangan' buzzer yang kerap memberikan kritik hingga caci maki terhadap dirinya.
Dia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memandangnya sebagai ungkapan pendapat masyarakat.
"Saya ketika ada yang kritik keras, bahkan caci maki, maka makin keras itu sebetulnya adalah catatan yang akan dibaca oleh anaknya dan oleh cucunya, di kemudian hari," kata Anies dalam siaran live Youtube acara HUT Ke-13 tvOne, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Anies: Kalau di Wilayah Publik Kupingnya Nggak Boleh Tipis, Harus Siap Dikritik
Bukan tanpa alasan, Anies menyebut bahwa era digital saat ini aktivitas masyarakat termasuk buzzer bisa terekam dengan mudah. Jejak digital akan selalu terekam bahkan tidak bisa dihapus jika sudah tersebar.
"Hari ini apa yang kita katakan akan terekam hampir permanen. Termasuk bagi buzzer, siapa pun yang mengungkap itu, jangan sampai di kemudian hari harus men-delete yang ditulis," tuturnya.
"Ketika seseorang men-delete yang ditulis, maka itu sebenarnya dia sedang mengatakan saya malu pada diri saya sendiri," imbuhnya.
Anies lantas kembali menegaskan bahwa kritik merupakan proses demokrasi dalam bernegara dan sudah ada sejak dulu.
Oleh karena itu, Anies mengingatkan bahwa pejabat pemerintahan sebagai wilayah publik sudah seharusnya tidak mempermasalahkan adanya kritik masyarakat.
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV