Mendeteksi Gejala Kanker Anak Sejak Dini dengan Jurus 3D
Kesehatan | 15 Februari 2021, 15:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kanker anak seringkali sulit dikenali karena gejalanya yang umum. Meskipun demikian, mendeteksi kanker pada anak ternyata bisa dilakukan sejak dini.
Dokter konsultan hematologi anak, Adrieanta, berbagi tips mengenali gejala kanker pada anak sejak dini. Ia mengadopsi istilah Bank Indonesia yakni 3D.
“Kalau Bank Indonesia dilihat, diraba, diterawang, tetapi dalam kasus kanker anak, tidak bisa diterawang, melainkan dilihat, diraba, dan dirasa,” ujarnya dalam Webinar Alfamart bertajuk Waspadai dan Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Pasutri Ini Buka Kencan Intim Bertiga, Tarif Rp 1 Juta, Dalih untuk Pengobatan Kanker
Ia menuturkan, dilihat berarti orangtua memastikan kondisinya anaknya. Misal, jika anak pucat wajah, kelopak mata, atau kulitnya, muncul benjolan pada tubuh yang tidak semestinya, atau perut anak membuncit.
Menurut Adrie, gejala-gejala itu memang belum tentu kanker, tetapi perlu dipastikan dengan berkonsultasi ke dokter. Jika perlu, anak melakukan tes MRI.
Dilihat juga bisa berarti melihat gejala kanker yang khas pada anak. Ia mencontohkan, anak dengan kanker mata akan mengalami perubahan di bagian mata. Bisanya, pupilnya menjadi seperti mata kucing dan orangtua harus mewaspadai hal itu.
Deteksi kanker pada anak dengan diraba bisa dilakukan untuk memastikan tidak ada benjolan pada tubuh anak. Pada gejala awal leukimia, misalnya, sering muncul benjolan di leher atau perut yang saat stadium awal biasanya belum terlihat.
“Bagian leher atau perut anak bisa diraba untuk memastikan ada benjolan di dalamnya atau tidak,” kata Adrie.
Sementara, deteksi dengan dirasa bisa dilakukan saat satu gejala menetap dan tidak kunjung hilang. Contoh, kanker tulang pada anak laki-laki bisa dideteksi dari gejala sakit sendi yang tidak kunjung hilang.
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV