> >

DKI Jakarta Ikut Terapkan PPKM Mikro, Ojol dan Transportasi Umum Dibatasi

Politik | 9 Februari 2021, 19:49 WIB
Ilustrasi: pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengeluarkan surat keputusan terkait pembatasan kapasitas angkut dan waktu operasional sarana transportasi.

Surat Keputusan tersbut dalam rangka pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Dalam Surat Keputusan Kepala Dinas perhubungan DKI Jakarta Nomor 65 Tahun 2021, selama PPKM berbasis mikro, pengemudi ojek online (Ojol) dan ojek pangkalan diperbolehkan mengangkut penumpang, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Heroik! Video Detik-detik Pengemudi Ojol Selamatkan Wanita Hamil Yang Hendak Lompat dari JPO

Di antaranya pengemudi Ojol dilarang berkerumun lebih dari lima orang, pengemudi diwajibkan menjaga jarak serta memarkirkan sepeda motor dengan jarak minimal satu meter.

"Ojol dan Ojek Pangkalan dilarang berkerumun lebih dari 5 (lima) orang," bunyi SK yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pada Selasa (9/2/2021). Dikutip dari Kompas.com.

Dalam SK tersebut juga menjelaskan perusahaan aplikasi Ojol wajib menerapkan teknologi informasi geofencing. Teknologi ini diterapkan agar pengemudi tidak berkerumun.

Ketentuan lainnya adalah perusahaan juga disebut harus menerapkan sanksi kepada pengemudi yang melanggar.

Baca Juga: PPKM Mikro, Perjalanan Saat  Libur Imlek Dibatasi

"Dan menerapkan sanksi terhadap pengemudi yang melanggar," ujar Syafrin dalam SK tersebut.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU