Demokrat: Moeldoko Terlibat Aktif Kudeta PD, Jadi Bukan Masalah Internal
Politik | 5 Februari 2021, 22:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrat keberatan alasan tidak berbalasnya surat AHY ke Presiden Joko Widodo dilatari alasan masalah internal partai.
"Menyangkut alasan pemerintah bahwa GPK PD tersebut adalah hanya permasalahan internal Partai Demokrat semata, kami memiliki pandangan yang berbeda," kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangan yang diperoleh KompasTV, Jumat (5/2/2021).
Menurut Riefky, fakta menunjukkan yang melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) bukan hanya segelintir kader dan eks kader, tetapi juga melibatkan pihak eksternal.
Pihak eksternal yang dimaksud Riefky adalah, paling tidak Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Moeldoko, kata Rifky, bukan sekadar mendukung GPK PD saja, tetapi juga secara aktif akan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
Jadi Demokrat menganggap hal tersebut sangat jelas, bahwa GPK PD bukanlah hanya gerakan internal partai, atau hanya permasalahan internal partai semata.
Baca Juga: Surat AHY Tak Berbalas, Demokrat: Itu Hak Presiden Jokowi, tapi Meninggalkan Teka-teki
"Jika tindakan Saudara Moeldoko dibiarkan dan dibenarkan, yang dengan kekuasaan yang dimilikinya sebagai pejabat negara telah melakukan gerakan untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa (hostile taking over), tentu sangat menciderai rasa keadilan di negeri ini," ujar Riefky.
Kemarin, dalam pernyataan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan, pihak Istana telah menerima surat dari AHY untuk Presiden Joko Widodo.
Surat tersebut terkait isu kudeta terhadap Partai Demokrat.
Namun, Pratikno menyebut Presiden Jokowi tidak perlu menjawab surat tersebut, karena masalah ini merupakan urusan internal Partai Demokrat.
“Iya benar kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden. Diantar langsung Sekjen Partai Demokrat (Teuku Riefky Harsya). Jadi kami sudah menerima surat itu,” ujar Pratikno, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: Demokrat Minta Moeldoko Jujur Ungkap Isi Pertemuan di Kamar 2805 dan 2809 Hotel Aston
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV