Pasca Kudeta Aung San Suu Kyi, Kemlu Kesulitan Hubungi KBRI di Myanmar
Peristiwa | 1 Februari 2021, 13:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) belum bisa memastikan kondisi WNI di Myanmar. Kemlu mengatakan, kesulitan menghubungi KBRI pasca-insiden kudeta Aung San Suu Kyi.
Demikian dikemukakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada KompasTV melalui pesan singkat, Senin (1/2/2021). “Tidak mudah (menghubungi KBRI-red), karena sambungan komunikasi terbatas saat ini,” ujarnya.
Baca Juga: Min Aung Hlaing Kini Pimpin Myanmar, Ternyata Terlibat Dalam Genosida Muslim Rohingya
Dikonfirmasi soal perlindungan WNI pasca-insiden kudeta Aung San Suu Kyi. Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini Kemlu masih berkoordinasi dengan KBRI di Myanmar. Koordinasi dilakukan untuk memberikan perlindungan dan memastikan keamanan WNI yang berada di Myanmar.
“Masih dipastikan kondisi WNI (di Myanmar -red),” katanya.
Baca Juga: Kudeta Myanmar, AS Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan
Diberitakan KompasTV sebelumnya, jalur komunikasi telepon di Ibu Kota Myanmar terputus seusai jajaran pemerintahan Myanmar diambil dan ditahan oleh militer. Situasi ini juga mengakibatkan terjadinya “panic buying” dan antrean mengular di ATM.
Narasumber KompasTV di Myanmar mengatakan KBRI di Myanmar meminta seluruh warga Indonesia untuk sementara tinggal di rumah hingga situasi menjadi jelas.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Militer Ambil Alih Negara Satu Tahun ke Depan
Kudeta terhadap Aung San Suu Kyi yang merupakan pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), dilatari ketidakpuasaan militer terhadap hasil pemilu, 8 November lalu. Pasca-kudeta, Militer Myanmar pun menegaskan telah mengambil alih pemerintahan selama setahun ke depan.
Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti
Sumber : Kompas TV