KNPI Sebut Abu Janda ini Manusia yang Disetting Bermain Peran untuk Bikin Kacau
Berita utama | 30 Januari 2021, 12:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pratama menyebut ada pihak yang membuat atau mensetting Permadi Arya atau Abu Janda untuk merusak NKRI.
Menurut Haris, pihak yang menseting Abu Janda bukan bagian dari kekuasaan atau kontra dengan pemerintah, tetapi kelompok yang ingin merusak kesatuan dan persatuan di Indonesia.
"Ini manusia (Abu Janda) otak dangkal yang diseting oleh seseorang atau pembinanya untuk ngoceh-ngoceh aja, tidak karuan, bikin kacau, rakyat Indonesia," kata Haris dalam diskusi Polemik Trijaya, seprti mengutip Tribunnews, Sabtu (30/1/2021).
"Abu Janda ini ada yang memainkan, dan orang yang memainkan ini atau yang beking ini, ingin merusak NKRI. Jadi bukan pendukung pemerintah atau anti pemerintah, tapi perusak NKRI," tuturnya.
Oleh sebab itu, kata Haris, KNPI akan berada di garis terdepan untuk melawan pihak-pihak yang ingin merusak NKRI, termasuk seseorang di belakang Abu Janda.
"Kami akan cari, kami akan incar mereka, karena kita ingin kedamaian, kenyamanan di Republik ini. Manusia seperti ini (Abu Janda) sudah sangat meresahkan, dan harus disingkarkan dari Republik ini. Kami tidak takut, mau di belakang dia ada siapapun, kami akan lawan," paparnya.
Sebelumnya, Permadi dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan ujaran rasial melalui akun sosial media Twitternya kepada aktivis Papua Natalius Pigai pada hari ini, Kamis (28/1/2021).
Laporan itu didaftarkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal Kamis 28 Januari 2021. Adapun akun yang dilaporkan adalah akun Twitter @permadiaktivis1.
Ketua bidang Hukum KNPI, Medya Riszha Lubis menyampaikan konten ujaran rasial tersebut diunggah Permadi pada 2 Januari 2021 lalu. Unggahan itu dinilai sebagai unsur rasial kepada masyarakat Indonesia keturunan Papua.
Ia menuturkan unsur kata yang diduga Permadi menyebarkan ujaran rasial berkaitan dengan kata evolusi.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV