Waspada Penyakit Menular yang Rawan Menyerang Usai Banjir
Kesehatan | 28 Januari 2021, 13:32 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dapat memicu terjadinya banjir. Sulitnya akses air bersih dan lingkungan yang kotor usai terjadi banjir, dapat meningkatkan risiko infeksi dan penularan penyakit.
Jika daya tahan tubuh tidak terjaga, maka perlu waspada terhadap jenis-jenis penyakit di musim banjir yang kerap muncul.
Baca Juga: Banjir Merendam 4 Kecamatan di Bekasi
Beberapa penyakit menular yang rawan terjadi setelah banjir di antaranya:
1. Tifus
Penyakit tifus atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Melansir Halodoc, infeksi bakteri ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan. Buruknya sanitasi dan minimnya akses air bersih saat banjir membuat penyakit tifus rentan menular saat banjir.
2. Penyakit kulit
Bakteri yang datang bersama banjir juga bisa menyebabkan penyakit kulit. Terutama saat kondisi daya tahan tubuh lemah. Selain itu, waspada jika Anda memiliki luka atau goresan yang terbuka saat terpapar air banjir. Kondisi ini dapat membahayakan tubuh karena menimbulkan infeksi sekunder.
3. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri Leptospira yang berasal dari kotoran tikus. Air banjir yang mengandung kotoran tikus jadi ancaman serius karena bakteri dapat masuk ke tubuh lewat kulit.
Waspada dengan gejalanya seperti panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil. Jika tidak segera ditangani, leptosiprosis dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan ginjal, hingga kematian.
Baca Juga: Korban Banjir di Kalsel Masih Krisis Air Bersih
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas TV