Cara Kerja dan Kekurangan GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM
Kesehatan | 25 Januari 2021, 13:31 WIBJAKARTA, KOMPAS,TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan memasang GeNose di seluruh stasiun kereta api. Masyarakat bisa menggunakan alat deteksi Covid-19 buatan peneliti UGM itu mulai 5 Februari 2021.
Tim peneliti mengklaim alat ini dapat mendeteksi penderita Covid-19 dalam waktu kurang dari 2 menit. Mereka juga mengatakan, tingkat akurasi GeNose berada di kisaran 90 persen.
Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyana mengaku, GeNose telah mendapat izin edar darurat dari Kemenkes.
Kuwat juga menyebut biaya tes GeNose C19 berkisar Rp 15-25 ribu.
Baca Juga: Siap Dipasarkan, GeNose Akan Diproduksi 3.000 Unit di Akhir Januari Ini
Alat itu dapat melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antar tiap pemeriksaan.
Tim peneliti mengaku, GeNose telah melalui uji profiling menggunakan 600 sampel data di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.
Cara Kerja
Orang-orang terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung GeNose.
Dian Kesumapramudya Nurputra, anggota tim pengembang GeNose, menjelaskan sensor-sensor dalam tabung itu akan mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) dalam gas embusan napas.
Baca Juga: GeNose Bisa Pangkas Ketergantungan PCR Covid-19 Impor, Ini Alasannya
Kemudian, kecerdasan buatan GeNose akan menganalisis pola dan proporsi gas hingga menentukan apa orang itu positif atau negatif terjangkit Covid-19.
Analisis GeNose ini berdasarkan olahan data hasil uji profiling 600 orang relawan di Yogyakarta. Kecerdasan buatan GeNose telah mempelajari pola dan proporsi gas para relawan. Seperti kecerdasan buatan pada umumnya, GeNose masih terus mempelajari banyak data seiring banyak orang yang menggunakannya.
Kritik Ahli
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV