Teknologi AI dari UGM Bantu Temukan Kerusakan Jalan Tol, Begini Caranya
Peristiwa | 22 Januari 2021, 18:30 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti dari UGM diminta untuk memantau kerusakan jalan tol dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) lah yang menggandeng UGM dalam proyek ini.
Menurut Kepala BPJT Danang Parikesit, teknologi AI bisa memberikan informasi lebih cepat terkait potensi retakan atau lubang sehingga pemeliharaan bisa dilakukan lebih dini.
“Jadi tidak perlu menunggu jalan tol rusak baru diperbaiki,” ujarnya seusai penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan UGM, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Viral Video Polisi Kejar Truk di Jalan Tol Pasuruan, Sopir Malah Tancap Gas Saat Diminta Menepi
Ia menuturkan, lewat teknologi AI yang diusung UGM, pemeliharaan aset infrastruktur jalan tol bisa lebih terjaga dengan baik. Terlebih BPJT mengatur 2.300 kilometer jalan tol yang dikelola oleh 40 badan usaha milik pemerintah maupun swasta.
Danang menyebutkan ada 62 ruas jalan tol dengan portofolio investasi lebih dari Rp 600 triliun.
Ia mengungkapkan, sampai 2024, pemerintah berencana membangun jalan tol baru sepanjang 2.500 kilometer. Oleh karena itu diperlukan teknologi yang lebih canggih untuk memantau jalan tol dan tidak lagi mengandalkan metode pemetaan secara manual.
“Dengan data dari teknologi AI perihal kerusakan jalan tol, BPJT akan meminta dana usaha pengelola melakukan perbaikan langsung karena ada standar pelayanan jalan tol,” ucapnya.
Alternatif lain, jika tidak dilakukan pemeliharaan, maka akan dimasukkan dalam penyesuaian tarif jalan tol setiap dua tahun sekali.
Baca Juga: Siap-siap Tarif 3 Ruas Jalan Tol di Jawa akan Naik, Ini Besarannya
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV