Hingga Senin Pagi, 19.435 Warga Mengungsi Pascagempa Mamuju-Majene
Peristiwa | 18 Januari 2021, 12:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Hingga Senin pagi (18/1/2021) tercatat sudah lebih dari 19 ribu warga mengungsi ke sejumlah titik akibat gempa berkekuatan magnitude 6,2 yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati mengungkapkan berdasarkan data per 18 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa terjadi sekitar pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
Baca Juga: Bantuan Presiden Tiba di Mamuju Untuk Korban Gempa
“Pengungsi terbanyak di Kabupaten Mamuju. Di sana terdapat 15.014 warga yang mengungsi lalu di Kabupaten Majene ada 4.421 orang mengungsi,” kata Raditya seperti dikutip Kompas.tv dari bnpb.go.id, Senin (18/1/2021).
Dari belasan ribu warga yang mengungsi tersebut, ungkap Raditya, tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene. Lokasi pengungsian ini tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Gempa Mamuju, Bantuan Ini Dibawa Kepala BNPB Doni Monardo, Apa Saja?
“Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju,” jelasnya.
Menurut Raditya Jati, Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehinggal total korban dengan luka berat mencapai 253 orang.
Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV