> >

Risma Angkat Bicara Terkait Viral Video Penjarahan Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Sulbar

Peristiwa | 17 Januari 2021, 00:15 WIB

KOMPAS.TV - Menteri Sosial Tri Rismaharini membantah video viral adanya aksi penjarahan yang dilakukan warga dalam distribusi bantuan sembako bagi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.

Risma mengklaim bantuan kebutuhan pangan tersebut memang didistribusikan pihak Kemensos ke lokasi warga yang menjadi korban gempa namun proses distribusi tersebut telat sampai di lokasi lantaran tim distribusi dari Kemensos harus mencari jalur alternatif lebih dari 6 jam karena jalan akses antara Makasar dan Mamuju terputus.

"Ada beberapa video yang beredar bahwa seolah-olah itu penjarahan. Tapi kejadian sebetulnya bukan begitu. Memang karena kemarin (jalur penghubung) Makassar dengan Mamuju itu terputus karena ada longsoran. Mungkin sekarang baru dikerjakan," ujar Risma.

"Sehingga bahan kebutuhan pangan kita itu harus muter, kurang-lebih 6 jam. Jadi baru tadi pagi sampai, karena mestinya 9 jam. Tapi ditambah muter lagi 6 jam baru sampai. Kita baru bisa membagi. Mungkin mereka juga kelaparan kondisinya," ungkap Risma.

Warga yang menjadi korban gempa tersebut berbondong bondong menunggu bantuan di pinggir jalan, lantaran tidak adanya toko maupun pasar yang buka atau beroperasi.

"Itu makanan kita, warga itu tersebar, mereka mengungsi karena takut tsunami. Nah, itu mereka tersebar di sepanjang jalan. Jadi mereka ada di jalan, jadi sebetulnya ya lumrah, karena mungkin mereka sudah lapar,"ujar Risma.

Mensos Risma juga telah menyiapkan 41 balai dan 6 gedung Diklat Dinas Sosial yang digunakan sebagai gudang bantuan agar dapat segera dan cepat didistribusikan ke wilayah terdampak gempa.

Risma juga menghimbau warga untuk tetap berada di pengungsian untuk menghindari terjadinya gempa susulan seperti prediksi BMKG.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU