Menkes Budi Gunadi: Tolong Rumah Sakit Tambah Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19
Berita utama | 12 Januari 2021, 13:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi meminta pihak rumah sakit di seluruh Indonesia untuk menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Hal itu ia sampaikan pada Senin (11/1/2021) untuk mengantisipasi tambahan kasus baru Covid-19.
“Saya minta semua dirut dan pemilik rumah sakit, tolong ganti tempat tidur yang tadinya bukan untuk pasien Covid-19 menjadi untuk pasien Covid-19,” kata Menkes Budi.
Menurutnya, langkah itu mesti dilakukan karena kondisi saat ini sudah berbeda dengan tahun lalu. Bila pada November 2020 kasus aktif Covid-19 baru mencapai 50 ribu kasus.
Saat ini, jumlah 120 ribu kasus aktif membutuhkan langkah baru. Apalagi Budi memperkirakan akan ada puluhan ribu pasien baru Covid-19 yang memerlukan perawatan rumah sakit.
Dari total kasus aktif itu, sekitar 30 persen adalah pasien kasus sedang dan berat. Mereka membutuhkan perawatan rumah sakit.
Pada November, Indonesia baru membutuhkan 15 ribu tempat tidur. Kini pasien Covid-19 membutuhkan 36 ribu tempat tidur.
Baca Juga: Ruang Isolasi Penuh, Belasan Pasien Covid-19 Menunggu di ICU
“Jadi dalam satu bulan kita harus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien covid-19 dari 15 ribu ke 36 ribu,” kata Budi. Menurut Budi, ini akan menjadi masalah hingga awal Februari.
Menkes Budi Gunadi menceritakan, banyak rumah sakit non rujukan yang tak menampung pasien Covid-19. Padahal, banyak tempat tidur kosong di rumah sakit itu.
“Contohnya, rumah sakit punya 100 tempat tidur. Yang dialokasikan untuk pasien Covid-19 hanya 10. Jadi dia masih kosong. Tapi pasien Covid-19 tak bisa masuk karena tempat tidurnya cuma 10.”
Sebelumnya, pemberitaan menyebut rumah sakit rujukan Covid-19 di berbagai daerah penuh. Pasien sampai harus mengantri untuk mendapat perawatan.
Dilansir dair kompas.com, pihak Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta Pusat mengaku harus antre saat merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit di Jabodetabek.
RS Rujukan di Sumenep, Jawa Timur dan Semarang, Jawa Tengah juga mengklaim sudah penuh. Padahal mereka sudah menambah daya tampung untuk merawat pasien Covid-19.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV