Pengamat: Pesawat Baru Pun Bukan Jaminan Keselamatan, Ada Faktor yang Lebih Penting
Peristiwa | 11 Januari 2021, 21:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat penerbangan Budi Mulyawan Suyitnyo menyebut bahwa usia pesawat bukan jaminan keselamatan penerbangan. Namun ada sejumlah faktor yang memengaruhi keselamatan penerbangan.
Dia mengatakan bahwa usia pesawat hanya salah satu faktor, tapi juga ada faktor lainnya yang lebih berisiko. Yaitu jumlah jam terbang dan jumlah pendaratan suatu pesawat.
Hal tersebut juga berkaitan dengan gejala korosi dan fatigue atau kelelahan metal yang bisa terjadi pada setiap pesawat.
Baca Juga: Pengamat: Elevator Sriwijaya Air Diduga Copot, Pilot Tak Bisa Berbuat Banyak, Waktunya Cuma 2 Menit
"Kombinasi antara korosi dan fatigue itu sangat yang sangat membahayakan penerbangan," ujarnya saat wawancara dengan KOMPAS TV, Senin (11/1/2021).
Budi mencontohkan, di Jepang pernah terjadi kecelakaan pesawat yang terbilang baru, yakni Boeing 747.
Penerbangan rute Tokyo - Osaka itu mengalami kecelakaan fatal karena konstruksi di bagian belakang kabin pecah karena banyak sekali melakukan pendaratan.
"Jadi walaupun usianya belum melebihi 20 tahun, tapi karena jarak yang dilayani adalah Tokyo - Osaka ini sudah melebihi 18 ribu fligh dan ini sangat tinggi buat Boeing 747," katanya.
"Nah, ini suatu kecelakaan yang menunjukkan ada kelelahan metal atau fatigue," sambung Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan periode 2007 - 2009 itu.
Karenanya, setiap pesawat memang harus diperlakukan khusus dan regulasinya juga sangat ketat. Hal tersebut guna menghindari kelalaian perawatan pesawat.
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV