> >

Usai Bantu Evakuasi di Longsor Sumedang, Danramil Cimanggung Turut Jadi Korban

Peristiwa | 11 Januari 2021, 12:41 WIB
Foto udara lokasi longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3 RW 10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang (Sumber: Twitter Basarnas)

SOLO, KOMPAS.TV - Komandan Koramil (Danramil) Cimanggung, Kapten Inf Setyo Pribadi, turut menjadi korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor yang terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3 RW 10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Jasad Danramil Cimanggung ditemukan oleh Tim SAR Gabungan bersama dua pejabat lainnya masing-masing dari Kantor Kecamatan Cimanggung dan BPBD Sumedang.

Baca Juga: Mensos Risma ke Lokasi Longsor Sumedang, Minta Warga Dievakuasi

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, hingga Minggu (10/1/2021), 13 orang ditemukan meninggal dunia, tiga orang selamat, dan delapan orang masih dalam pencarian.

Tiga korban meninggal adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

“Danramil Cimanggung, Kapten Inf Setyo Pribadi tewas tertimbun dalam longsor susulan,” jelas Deden sebagaimana dikutip Kompas.tv dari laman Tribunnews.com, Senin (11/2021).

Deden menambahkan, adapun dua korban tewas lainnya yang ditemukan pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 13.00 WIB dan belum diketahui identitasnya.

Baca Juga: Tiga Isu Penting: Pencarian Sriwijaya Air, Bencana Longsor Sumedang, PSBB Jawa Bali

Secara terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian Badan Geologi ESDM, Kasbani, menyebut longsor di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang berada di lokasi kemiringan terjal.

Titik terjangan longsor berada di Perum Pondok Daud terjadi pada Sabtu (9/1/2020) dan berada di ketinggian sekitar 700 hingga 750 mdpl.

“Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan yang terjadi di lereng atas pemukiman. Daerah tersebut kemiringan lereng yang agak terjal,” jelas dia dalam keterangan tertulis.

Kusbani mengungkapkan, berdasarkan peta prakiraan terjadi gerakan tanah Januari tahun 2020 di Kabupaten Sumedang, Kecamatan Cimanggung masuk dalam kategori zona potensi gerakan tanah menengah dan tinggi.

Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama kembali aktif.

Baca Juga: Pernyataan Wapres Maruf Amin atas Musibah Sriwijaya Air dan Longsor di Sumedang

Kasbani menambahkan, area longsor terdapat lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa penguatan lereng.

“Pelapukan breksi dan tufa yang mudah meloloskan air dan di bawah nya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir,” ujarnya.

PVMBG, lanjutnya, mengingatkan agar otoritas di Sumedang untuk mewaspadai longsor susulan mengingat daerah itu rawan longsor dan curah hujan diprediksi masih akan tinggi.

Warga, aparat, maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi,” tandasnya.

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU