Sinyal ELT Milik Sriwijaya Air Diduga Tak Memancar, Ini Penjelasan Pengamat Soal Fungsi Sinyal ELT
Breaking news | 10 Januari 2021, 02:30 WIBKOMPAS.TV - Pengamat Penerbangan Budhi Muliawan Suyitno menilai emergency location transmitter (ELT) menjadi salah satu persyaratan sebelum pesawat layak terbang.
Budhi menjelaskan ELT ini memberikan lokasi jika pesawat dalam keadaan bahaya. Termasuk saat pesawat jatuh.
Sinyal ELT ini jugalah yang menjadi acuan tim SAR untuk melakukan pencarian jika pesawat jatuh di laut.
"Jadi (ELT) harus kondisi hidup dan beroperasi jika terjadi benturan atau masuk air. Artinya ELT ini berfungsi ketika kecelakan terjadi," ujar Budhi saat dihubungi, Sabtu (9/1/2021).
Lebih lanjut Budhi menjelaskan sinyal ELT dapat memberikan acuan tim pencari untuk menemukan puing pesawat, korban.
Selain itu, dari sinyal ELT tim pencari dapat menetukan gambaran lokasi yang menjadi daerah prioritas pencaran. Seperti arus ombak serta ke dalaman laut.
Jika sinyal belum terdeteksi, maka akan sulit menentukan memetakan lokasi prioritas pencarian.
"Jadi dengan adanya titik jatuh ini dapat menelusuri apakah puing pesawat tersebar jauh, arusnya kuat atau tidak, bagaimana kondisi perarian kemudian bisa memberikan keterangan kemana pecahan penumpang itu terbawa arus," ujar Budhi.
Sebelumnya Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan pihaknya tidak menerima sinyal informasi tanda bahaya dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Menurut Bambang alat ELT milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah teregistrasi di Basarnas.
Bambang menambahkan Basarnas juga berkomunikasi dengan negara Australia terkait sinyal bahaya yang dikeluarkan oleh pesawat Sriwijaya Air. Namun informasi yang diterima, negara tetangga juga tidak mendapat sinya tersebut.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV