Pernyataan Basarnas Soal Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu
Breaking news | 10 Januari 2021, 00:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah diterjunkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan pihaknya mendapat informasi terkait hilang kontak pesawat Sriwijaya Air pukul 14.55 WIB.
Ia menjelaskan kapal Basarnas dari tim SAR DKI Jakrata serta tim sea reader telah diberangkatkan untuk mencari pencarian.
“Diduga pesawat jatuh, jadi posisi pesawat setalah hilang kontak itu berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang,” ujar Bambang saat jumpa pers, Sabtu (9/1/2021).
Badan SAR Nasional (Basarnas) belum bisa memastikan terkait suara ledakan di Kepulauan Seribu.
"Mengenai suara ledakan kami konfirmasi dulu," kata Deputy Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, dalam konferensi pers terkait hilang kontak pesawat Sriwijaya Air, Sabtu (9/1/2021).
Namun Bambang memastikan, Basarnas menerima laporan penerbangan SJ 182 itu hilang kontak sekitar pukul 14.55. "Setelah pelajari, kita cepat koordinasi dengan Cengkareng," kata Bambang.
Basarnas juga sudah berangkat ke titik lokasi antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, sekitar 3 mil dari Tanjungkait, Tangerang, Banten.
Malam ini juga Basarnas akan membuka posko di Jakarta International Container Terminal JICT 2. Dan malam ini Basarnas akan terus melakukan pencarian, namun ada hambatan visibility.
Sebelumnya Kepala Seksi Pemerintahan Kepulauan Seribu Surahman yang datang ke lokasi melaporkan ada dua nelayan di Kepualauan Seribu yang mendengar dua kali ledakan.
"Sempat ada nelayan yang dengar ledakan dua kali," kata Surahman saat diwawancara "Breaking News" di Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).
Surahman yang saat ini lego jangkar bersama nelayan di Kepualaun Seribu menyebutkan bahwa menurut nelayan, ketika ledakan terdengar, kondisi sedang hujan deras.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV