Terkait Vaksinasi, SBY Ingatkan Jangan Sampai Masyarakat Hilang Kepercayaan Pada Pemerintah
Peristiwa | 8 Januari 2021, 17:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa disapa SBY memberikan catatan tentang rencana pemerintah melakukan vaksinasi gratis terhadap seluruh rakyat Indonesia. Dalam catatan yang dia posting di akun facebook sbyudhoyono, Jumat (8/1/2021), mantan presiden dua periode ini mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat.
"Saya mengikuti penjelasan Menteri Kesehatan tanggal 2 Januari 2021 bahwa vaksinasi akan tuntas dalam waktu 3,5 tahun. Satu hari kemudian diralat oleh pejabat senior Kemenkes yang mengatakan bahwa vaksinasi akan selesai dalam waktu 15 bulan. Artinya, vaksinasi terakhir terhadap manusia Indonesia akan berlangsung pada tanggal 13 April 2022," katanya.
Baca Juga: Harapan Tahun 2021 Presiden ke-6 SBY: Semoga Badai Corona Segera Berlalu
Meski ada penjelasan yang diralat, namun SBY mengaku tidak ingin berdebat tentang realistiknya berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan vaksinasi di negeri ini. Timeline-nya juga seperti apa. "Yang penting, segalanya mesti direncanakan, disiapkan dan dilaksanakan dengan baik," katanya.
Menurut SBY, dia mengetahui tantangan dan kompleksitas vaksinasi untuk rakyat Indonesia. Misalnya faktor geografi, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
Juga dari segi demografi, mengingat penduduk Indonesia tersebar di berbagai pelosok tanah air dan sebagian daripadanya sulit dijangkau. Juga keadaan dan kesiapan infrastruktur kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk faktor transportasi, penyimpanan dan distribusi vaksin serta elemen logistik yang lain.
Termasuk kapan berbagai jenis vaksin yang dipesan pemerintah datang di Indonesia, sesuai kesanggupan penjualnya, juga harus menjadi bagian dari perencanaan yang realistik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Semua Rakyat Divaksin Gratis, Tidak Ada Kaitan dengan Anggota BPJS
Di samping itu, kata SBY, pemerintah tentu harus menyiapkan anggaran yang cukup besar. Apalagi Presiden Jokowi sudah menjanjikan vaksin ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. "Ingat, keuangan negara dan ruang fiskal kita sungguh terbatas," ujarnya.
"Point saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati. Kalau tidak, misalnya karena salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri. Hal begitu juga akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintahnya (mistrust)," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini mengingatkan dampaknya buruk bila hal itu terjadi. "Masyarakat bisa panik, marah dan kehilangan harapan. Keseluruhan upaya mengatasi pandemi di negeri ini juga bisa gagal. Saya berpandangan bahwa sebenarnya pemerintah mampu (capable) untuk mengelola vaksinasi ini dengan baik. Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," katanya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV