Fenomena Fotografer Jalanan di Ibu Kota
Gaya hidup | 4 Januari 2021, 19:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah segala keterbatasan saat pandemi Covid-19, sejumlah fotografer di Jakarta memanfaatkan peluang menjadi juru bidik yang memotret para pesepeda di jalanan.
Hasil foto pun dijual dan dapat diakses melalui media sosial. Bahkan karya-karya para fotografer jalanan ini juga diapresiasi melalui sebuah pameran.
Bersiap di tepi jalan menggenggam mantap kamera, kemudian bidikan demi bidikan dilancarkan. Mereka ada juru foto tenaga lepas yang mengabadikan secara candid para pesepeda yang tengah menggowes di jalanan ibu kota.
Para fotografer ini tengah menyalurkan kreatifitasnya sekaligus mencari nafkah di tengah segala keterbatasan karena pandemi Covid-19.
Selama pandemi fotografer tenaga lepas termasuk salah satu pekerjaan yang terdampak secara ekonomi, karena ketiadaan acara-acara besar yang biasanya menggunakan jasa mereka.
Ide pun muncul ketika diketahui pengguna sepeda naik hingga dua ratus persen selama pandemi. Memotret para pesepeda dan pelari di jalanan dan menjual hasilnya di media sosial dengan harga yang diseragamkan, kini menjadi ladang baru bagi para juru bidik yang kebanyakan sebelumnya bekerja sebagai fotografer olahraga.
Tentunya para fotografer ini memilih area yang aman untuk mereka memotret, serta tidak mengganggu lalu lintas seperti di jembatan Kuningan, Jakarta.
Kemunculan para fotografer di jalanan ini mendapatkan sambutan baik dari pegiat olahraga sepeda.
Kini para pesepeda dapat memiliki foto dari jepretan kamera fotografer professional saat mereka beraksi di jalanan.
Untuk mendukung eksistensi para fotografer dan menghargai mereka yang telah membeli karya foto fotografer jalanan. Sebuah pameran foto digelar bekerjasama dengan salah satu mal di kawasan Kuningan, Jakarta.
Para fotografer jalanan ini kini telah memiliki komunitas tersendiri untuk berbagi ilmu dan cerita selama menjadi fotografer jalanan.
Para fotografer ini memiliki latarbelakang berbeda-beda, namun saling mendukung satu sama lain.
Penulis : Ekmal-Muhammad
Sumber : Kompas TV