Ngabalin: Kado Akhir Tahun dari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Pecinta NKRI
Politik | 1 Januari 2021, 14:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin telah memberikan kado akhir tahun untuk para pencinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu dikatakan Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), melalui akun Twitter miliknya, @AliNgabalinNew, Kamis (31/12/2020).
Sekitar 23 jam lalu, Ngabalin mengungkap pendapatnya dalam tiga unggahan. Unggahan ini terkait keputusan pemerintah yang melarang keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Keluarkan Maklumat Larang Masyarakat Akses dan Sebar Konten Terkait FPI
Dalam unggahan pertama, Ngabalin mengunggah gambar bertanda seru bertuliskan, "FPI Bergabung dengan HTI pendukung ISIS ormas terlarang Indonesia."
Unggahan tersebut disertai tulisan terkait pergantian tahun.
"Teman, sahabat dan kawan, selamat bahagialah negeri kita tercinta. Iringi selamat jalan 2020 M (masehi) dan ucapan selamat datang 2021 M yang insya Allah kita pasti lebih kuat dan tangguh dengan pemerintahan JKW-MA (Jokowi-Ma'ruf Amin)."
"Ini kado akhir tahun bagi para pencinta setia NKRI 'ojo kendor tetep eling lan waspodo'," tulis Ngabalin.
Di unggahan berikutnya, Ngabalin mengatakan, Front Pembela Islam dibubarkan karena membangkang terhadap negara.
"AD/ART-nya bertentangan dengan UU Ormas, haluan berbasis khilafah islamiyah tidak mengakui Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Pantas intoleran, menolak demokrasi yang sangat berbahaya Rizieq/FPI mendukung perjuangan ISIS," tulisnya.
Baca Juga: Pakai Tagar FPI dan HTI Ormas Terlarang Jubir Presiden Unggah Isi Maklumat Kapolri
Dalam unggahannya yang kedua ini, Ngabalin juga menyertakan gambar yang bertuliskan, "Akhirnya damai kembali bumi Indonesia tanpa FPI! Bravo pemerintahque."
Unggahannya yang ketiga, Ngabalin memasang gambar logo anyar FPI dengan nama singkatan terbarunya, Front Persatuan Islam.
Di unggahan ini, Ngabalin menulis, apapun namanya saat ini FPI tidak memiliki tempat di Indonesia. Ngabalin menyebutnya sebagai ormas yang radikal.
"Front Persatuan Islam (FPI) apapun namamu, kau tidak ada tempat di republik ini. Karena basis dan haluanmu adalah negara khilafah islamiyah, itu adalah sebuah pembangkangan terhadap negara dan konstitusi yang sah dan berlaku."
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV