> >

Menkes: Kami Meminta Para Ahli Pelajari Varian Virus Corona

Update corona | 26 Desember 2020, 00:26 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan meminta para ahli yang ada di Kementerian Kesehatan mempelajari mutasi atau varian baru virus corona.

"Kami meminta para ahli Kemenkes untuk mempelajari strain (virus corona). Ini harus dilakukan kajian secara scientific," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataannya yang disiarkan melalui akun Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (25/12/2020).

Terkait berita adanya varian baru virus corona, Menkes Budi meminta publik untuk tidak terburu-buru menerima atau menolak kebenaran berita tersebut.

Baca Juga: Waspada! Varian Baru Mutasi Virus Covid-19 Masuk Singapura

Kabar varian baru virus corona itu merupakan hal yang sangat teknis dan bersifat kedokteran. Sehingga harus dikonsultasikan kepada para ahli bidang mikrobiologi kedokteran untuk memastikannya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono ikut menanggapi isu varian baru virus corona.

Menurutnya, lebih baik mengedepankan kesadaran publik untuk menerapkan 3M, daripada mengangkat isu varian baru virus Covid-19.

"Komunikasi positif yang tidak menakuti-nakuti orang, tetapi membuat orang menjadi care terhadap 3M itu jauh lebih penting," ujarnya.

Waspada Varian Baru Virus Corona

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro meminta meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru virus corona.

Pasalnya mutasi virus corona tersebut telah ditemukan di negara tetangga, Australia dan Singapura.

Baca Juga: Ada Mutasi Virus Corona di Inggris, Bagaimana Nasib Vaksin RI?

"Ada dua negara tetangga kita yang sudah kedatangan virus mutasi ini. Yang satu Australia dan kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang. Artinya kita harus lebih hati-hati karena sudah lebih dekat," kata Bambang kepada wartawan, Kamis (24/12/2020).

Namun, kata Bambang, sejauh ini belum diketahui apakah penemuan varian virus ini sudah ada atau menyebar di Indonesia. "Belum ada bukti," katanya.

Varian yang ditemukan di Inggris pada akhir September lalu ini, bernama Varian Under Investigation 2020-12-01 atau VUI-202012/01.

"Per Desember sudah lebih 1.300 kasus yang terdeteksi di Inggris Raya. Sudah sangat masif di Inggris," kata Bambang.

Menurut Menristek, mutasi virus corona ini lebih cepat menular, dan tidak bisa dianggap enteng.

Baca Juga: Hong Kong Hentikan Penerbangan dari Inggris Untuk Hindari Varian Baru Virus Corona

Tapi virus ini belum teruji seberapa besar tingkat keparahan yang ditimbulkan, begitu pula dengan tingkat kematian yang ditimbulkan.

Meskipun varian virus dari Inggris ini menyerang, Bambang meyakini, vaksin Covid-19 yang sudah ada masih tetap efektif untuk imun.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU