Heboh Laporan Dana Bansos Dikorupsi: Ada Politisi yang Mengancam, Marah, dan Nyinyir
Hukum | 21 Desember 2020, 10:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) oleh Menteri Sosial Julairi Batubara memasuki babak baru. Dalam Laporan Majalah TEMPO terbaru, Senin (21/12/2020) disebutkan, dana tersebut diduga mengalir hingga ke politisi PDIP.
Bahkan cover majalah mingguan berita ini sudah beredar sejak minggu (20/12/2020) dalam bentuk pdf. Beberapa politisi PDIP menanggapi investigasi TEMPO tersebut.
Misalnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto mengaku marah dengan liputan tersebut.
Bambang mengaku tak terima dengan tudingan tersebut. Dia memastikan bahwa tuduhan itu tak akan bisa dibuktikan.
Baca Juga: Polisi Usut Dugaan “Mark Up” Dana Bansos Covid-19
"Saya pastikan dia nggak bisa membuktikan. Saya ketua pemenangan pemilunya. Kasih tahu kalau ketua pemenangan pemilunya marah," kata Bambang pacul, sapannya, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/12).
Hal yang sama juga disampaikan rekan Bambang di DPR Deddy Sitorus. Deddy mengingatkan kepada Tempo untuk tidak asal dalam menuduh. Sebab jika tidak terbukti di pengadilan, bukan tidak mungkin PDIP akan mengajukan tuntutan.
“Nanti di tingkat pengadilan, kalau tidak benar nanti kita sue (tuntut) Tempo-nya,” ancamnya Deddy.
Baca Juga: Dana Bansos Covid-19 Diselewengkan, Polri Tangani 107 Kasusnya
Sementara politisi PKS Mardani Ali Sera berharap Komisi Pemberantasan Korusi (KPK) berani mengusut kasus korupsi dana bansos tanpa tebang pilih."Perlu keberanian @KPK_RI untuk mengusut tuntas. Dan perlu dukungan semua pihak kepada KPK untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih," kata Mardani dalam cuitannya, Senin (21/12/2020).
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV