Wakil Ketua MPR: Gerakan Ekstraparlementer Hanya Buang Energi
Politik | 20 Desember 2020, 14:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan sistem demokrasi di Indonesia dirancang untuk mampu mengakomodasi aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Karena itu, gerakan-gerakan ekstraparlementer untuk mewujudkan tujuan politik sekelompok orang sesungguhnya adalah tindakan membuang energi secara percuma.
Penegasan tersebut Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/12/2020) menanggapi aksi demo 1812.
Menurut Lestari, para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, telah bersepakat memilih sistem demokrasi untuk menyalurkan aspirasi dalam proses bernegara.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Pecat Stafsus Karena Dinilai Hina Pancasila Dalam Unggahan Media Sosialnya
"Masyarakat bisa mengekspresikan aspirasi atau kepentingannya melalui mekanisme yang ada, termasuk pemilihan umum legislatif dan Presiden yang dilaksanakan secara langsung, jujur, dan transparan setiap lima tahun,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari.
Menurut politisi Partai Nasdem ini, sejak 2004 Indonesia telah memilih presiden, wakil di parlemen, dan para pemimpin daerah melalui mekanisme pemilihan langsung dalam sistem demokrasi yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Dengan demikian, masyarakat yang memiliki aspirasi dan kepentingan tertentu sebaiknya mengekspresikan melalui mekanisme tersebut daripada melakukan gerakan-gerakan ekstraparlementer.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Prihatin Mensos Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Saat Negara Tambah Utang
Menurut Rerie, adanya gerakan ekstraparlementer saat ini, bisa saja terjadi sebagai akibat dari pemikiran akan adanya kegagalan partai politik dalam mengartikulasikan aspirasi sekelompok masyarakat itu dalam sistem demokrasi.
Namun, kelompok masyarakat yang tidak puas dapat menempuh mekanisme secara konstitusional.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV