> >

Gatot Nurmantyo Minta Jokowi Tegas Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI

Peristiwa | 8 Desember 2020, 12:00 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (3/8/2018). (Sumber: KOMPAS.com/Andi Hartik)

JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, angkat bicara terkait kasus penembakan yang menewaskan enam laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) saat mengawal Habib Rizieq Shihab pada Senin (7/12/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.

Menurut Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi perlu turun tangan dan mengambil tindakan tegas terhadap pimpinan Polri.

“KAMI mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun pimpinan Polri, yang patut diduga terlibat atau tidak mencegah tindakan pelanggaran hukum dan HAM berat itu," kata Gatot melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Kata Istana Saat Dicecar Soal Penembakan 6 Laskar FPI Pengawal Rizieq Shihab

Gatot menilai tindakan aparat menembak mati enam laskar FPI sebagai sesuatu hal yang brutal dan kejam. Perbuatan itu, kata dia, hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak Pancasilais.

"Tindakan demikian hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak Pancasilais (tidak ber-Ketuhanan yang maha esa dan berperikemanusiaan yang adil dan beradab)," ucap Gatot Nurmantyo.

Atas alasan itulah, kata dia, KAMI berpendapat perlu segera dibentuknya Tim Pencari Fakta Independen. Ini untuk menerangkan peristiwa yang sebenarnya terjadi. 

Lebih lanjut, Gatot yang mewakili KAMI kembali mengajak masyarakat untuk bersatu dan menghentikan segala upaya kekerasan di dalam sendi kehidupan. Termasuk menjaga iklim demokrasi di Indonesia. 

"KAMI menyerukan Rakyat Pancasilais sejati untuk bersatu padu menghentikan Indonesia meluncur menjadi Negara Kekerasan dan Anti Demokrasi," kata Gatot. 

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Perintahkan Anak Buahnya Siaga: Pakai Helm dan Rompi Anti Peluru

Versi Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan penembakan yang terjadi di Tol Japek berawal ketika polisi sedang mengecek informasi, soal adanya pengerahan massa terkait pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.

Kemudian, kata Fadil, kelompok yang diduga berasal dari Habib Rizieq Shihab melakukan penyerangan, sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan yang mengakibatkan mereka tewas.

"Kelompok diduga MRS yang menyerang anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal 6 orang," ujar Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Senin (7/12/2020).

Fadil menyebut bahwa massa yang menyerang petugas adalah massa yang dikerahkan untuk mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab. Massa saat itu berada dalam sebuah kendaraan.

"Ketika anggota mengikuti kendaran yang diduga adalah pengikut Rizieq petugas dipepet kemudian diserang menggunakan senjata api," kata Fadil.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU