Mengenal Penyebab dan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Sapa indonesia | 2 Desember 2020, 12:00 WIBKOMPAS.TV - Segmen Sehat di Tengah Pandemi, pihak Kompas TV akan membacakan pertanyaan yang dikirim sehari sebelumnya melalui instagram @sapaindonesia_ kompastv dan hari ini anda dapat juga bertanya langsung melalui sambungan telepon interaktif, di nomor 021-5366-0500.
Pagi ini sudah ada dr. Hermawan Setiyanto, Dokter Spesialis Paru akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam episode kali ini.
@merlinebroto : Selamat pagi dokter. Saya sering mengkonsumsi kopi susu dan juga merokok dok. Akhir akhir ini saya merasakan dada saya sakit dok. Dan juga batuk saya sudah hampir 2 minggu tidak kunjung membaik. Apakah ini tanda tanda flek di paru paru saya dok?
@asihdwipur : Pada tahun 2017 saya pernah melakukan general check up dan dinyatakan hasil rontgen diperkirakan tbc. Lalu saya ke dokter spesialis paru dan di cek lab dinyatakan negatif. Pada tahun 2020 ini saya general check up lagi dan hasil rontgen nya masih diperkirakan tbc. Bagaimana ini dok? Mohon penjelasannya dok. Makasih.
@yusuf_ibrahm : Saya berusia 33 tahun, sering sekali merasakan nyeri di dada dan sudah saya rasakan selama 3 bulan. Dulunya saya perokok berat namun berhenti total sejak terasa nyeri di dada. Pernah berobat dan saya menderita bronkitis. Nyeri di dada tetapi saya tidak merasakan sesak nafas. Saya sering merasakan nyeri kadang pada bagian dada sebelah kiri dan kadang bagian kanan dok. Apakah nyeri di dada ini disebabkan bronkitis atau tidak dok? Terima kasih.
@paksi2113 : Pagi dokter. Saat ini saya sedang kos bareng dengan teman saya yang mempunyai riwayat tbc. Akhir akhir ini, saya sangat mudah lelah dok. Lalu berkeringat di malam hari dan makan pun tidak nafsu dok. Apakah ini tanda tanda saya terkena tbc dok?
Simak penjelasan daari dr. Hermawan dalam video berikut.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV