Menkopolhukam Mahfud Sebut Situasi Pandemi Tak Mengurangi Ancaman Radikalisme dan Terorisme
Politik | 1 Desember 2020, 20:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 tak mengurangi adanya ancaman radikalisme dan terorisme.
Hal itu diungkapkan Mahfud saat pertemuan The 3rd Sub-Regional Meeting on Counter Terrorism and Transnational Security (SRM on CTTS ke-3) yang berlangsung secara daring di Jakarta, pada hari Selasa (1/12).
Baca Juga: Massa Pendemo Dorong Pagar Rumah: Mahfud Tolong Keluar, Jangan Ngumpet dan Temui Kami!
“Kita semua sepakat bahwa situasi Pandemi Covid-19 yang sedang kita alami ini tidak mengurangi ancaman radikalisme, dan terorisme. Di beberapa negara, ancaman tersebut justru nampak makin kentara,” ujar Mahfud.
Pada acara itu hadir pula jajaran perwakilan dari Kemenko Polhukam, BNPT, Kemenkumham, BIN, BSSN, Kemenlu, Densus 88.
Selain itu, ada pula Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton, Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, Menteri Kehakiman Selandia Baru, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman Singapura, perwakilan dari Filipina, Malaysia, Myanmar dan Thailand.
Pertemuan ini dilakukan secara hybrid dimana delegasi RI dan perwakilan Kedutaan Besar mengikuti pertemuan bersama Menko Polhukam sementara Delegasi negara-negara Sub-Regional mengikuti pertemuan secara daring.
Pertemuan SRM merupakan pertemuan tingkat Menteri Koordinator negara-negara sub-regional yang diselenggarakan sejak tahun 2017 dengan Indonesia dan Australia sebagai co-chairs.
Pertemuan SRM membahas isu-isu keamanan regional, termasuk penanggulangan ancaman terorisme di kawasan penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTFs) serta upaya penanggunlangan ekstrimisme berbasis kekerasan.
Pertemuan tersebut membahas pengaruh pandemi Covid-19 terhadap upaya penanggulangan terorisme dan keamanan sub-regional (transnational security), serta kesiapan bagi kegiatan penanganan FTFs pada tingkatan sub-regional.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV