MUI Akan Pastikan Vaksin Halal, Sebelum Disuntikkan
Sapa indonesia | 29 November 2020, 10:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM menyatakan, hasil observasi terhadap data satu bulan uji klinis vaksin covid-19 menunjukkan hal yang menggembirakan.
Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan, aspek keamanan dan khasiat vaksin yang telah diuji klinis menujukkan hasil yang baik.
Untuk itu BPOM akan terus observasi soal khasiat dan keamanan vaksin sebalum nantinya proses vaksinasi mulai dijalankan.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga meminta Majelis Ulama Indonesia, MUI untuk ikut mengawal program vaksinasi covid-19 yang ditargetkan akan mulai dilakukan pada akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021 mendatang.
Jokowi juga mengapresiasi langkah responsif MUI dalam mencegah penularan covid-19, melalui penyusunan fatwa serta panduan ibadah dan konsisten menyuarakan pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, termasuk kegiatan beribadah dan berdakwah.
Menteri kesehatan, terawan agus putranto, sebelumnya memaparkan, yang akan mendapat vaksin covid-19 adalah 107 juta warga Indonesia, berusia 18 hingga 59 tahun, yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Skema distribusinya juga akan dilakukan dengan dua cara, yakni gratis lewat program pemerintah, dan vaksinasi mandiri, alias berbayar.
Harga untuk satu dosis vaksin covid-19 diperkirakan sekitar dua ratus ribu rupiah, dan satu orang harus mendapat dua kali suntikan.
Yang jadi prioritas untuk mendapat vaksinasi covid-19 secara gratis lewat program pemerintah, mereka yang berada di garda terdepan, seperti tenaga kesehatan, pelayan publik, dan tni polri, serta penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV