Pengurangan Cuti Bersama Akhir Tahun Diputuskan Presiden Jokowi Senin Depan
Politik | 27 November 2020, 18:50 WIBLibur memakan korban
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berkali-kali mengingatkan masyarakat terkait peningkatan kasus Covid-19 pasca-libur panjang.
Baca Juga: 7 Daerah Jabar Masuk Zona Merah, Usai Libur Panjang
Dalam catatan Satgas Covid-19 libur panjang sangat berkontribusi meningkatkan kasus baru, bahkan dapat memakan korban.
Pada libur panjang Idul Fitri di bulan Mei lalu, angka kasus baru Covid-19 meningkat 69-93 persen yang terjadi pada Juni 2020 atau dua minggu setelah libur.
Kemudian pada awal September 2020, kasus baru meningkat 58-118 persen lantaran adanya libur panjang pada akhir Agustus.
Selanjutnya kasus baru di pekan kedua November 2020 meningkat 17-22 persen akibat adanya libur panjang pada akhir Oktober 2020.
Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Apa Kata Presiden Jokowi?
Kasus aktif nasional hingga 22 November 2020, mencapai 12,78 persen atau turun 0,05 persen dari minggu sebelumnya.
Meningkatnya kasus baru pasca-libur panjang dikarenakan kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Wiku mengingatkan masa libur akhir tahun 2020, memiliki durasi lebih panjang dan berpotensi sebagai manifestasi kasus Covid-19 dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari masa libur sebelumnya.
Untuk itu jugalah, sambung Wiku, pemerintah saat ini mengkaji masa periode libur panjang akhir tahun. Sebab berdasarkan analisa sebelumnya, libur panjang di masa pendemi cenderung memakan korban.
“Pada prinsipnya apapun keputusan yang diambil pemerintah maka keputusan ini akan mengutamakan keselamatan mayarakat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Wiku saat jumpa pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV