Pro Kontra Pencopotan Baliho Rizieq Shihab oleh TNI, Pengamat Militer: Ini Melampaui Wewenang TNI
Sapa indonesia | 22 November 2020, 23:20 WIBKOMPAS.TV - Penurunan baliho dan spanduk bergambar pemimpin FPI Rizieq Shihab terus dilakukan di sejumlah daerah.
Di Bogor, Jawa Barat, penurunan baliho dilakukan oleh Anggota Satpol PP bersama dengan anggota TNI & Polri.
Petugas Satpol PP Kota Bogor menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab dengan berbagai ukuran.
Kasat Pol PP Kota Bogor, Agustiansyach, mengatakan baliho dan spanduk ukuran besar yang dicabut karena tidak melaporkan pemasangan baik ke Dinas Pendapatan Daerah maupun ke Kesbangpol Kota Bogor.
Penurunan baliho Rizieq Shihab juga dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Sumedang Jawa Barat.
Sementara itu, di sejumlah wilayah di Jakarta masih terlihat spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab terpasang di tempat umum seperti jembatan penyeberangan. Spanduk bergambar Rizieq ditemukan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman jelaskan bahwa dirinya memerintahkan untuk menurunkan baliho FPI yang dipasang di sembarang tempat.
Prajurit TNI Kodam Jaya jelaskan dirinya ikut mendampingi Satpol PP untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab yang dipasang tanpa izin.
Namun pihak FPI malah memasang kembali baliho yang sudah diturunkan tersebut. Sehingga membuat TNI memilih untuk melakukan tindakan tegas.
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikan lagi. Itu perintah saya," ujar Dudung usa memimpin apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Pernyataan Pangdam Jaya ini dinilai FPI sebagai suatu kebijakan politik negara yang aneh dan tidak memegang teguh prinsip keadilan.
Pencopotan baliho dan spanduk Rizieq Shihab oleh TNI atas perintah Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman pun memicu pro kontra.
Pengamat Militer, Khairul Fahmi bahkan menyebutkan jika pencopotan baliho ini justru melampaui tugas dan wewenang TNI karena seharusnya bukan ranah TNI untuk mencopot baliho. Sebaiknya TNI menggunakan cara yang persuasif dan komunikatif.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV