> >

Soal Habib Rizieq, JK: Ada yang Salah dengan Sistem Demokrasi Indonesia

Politik | 21 November 2020, 14:52 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti banyaknya orang yang menjadi pengikut pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Menurut Jusuf Kalla, hal itu merupakan indikator adanya permasalahan dalam sistem demokrasi Indonesia, dan ini perlu diperbaiki.

"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," ujar Jusuf Kalla dalam diskusi bertajuk Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat, secara virtual, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: Terungkap Cerita Rizal Ramli Kerap Dijegal Jusuf Kalla untuk Jadi Menteri di Era SBY dan Jokowi

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, menurut Jusuf Kalla (JK), sangat penting untuk dievaluasi dan dipelajari, khususnya bagi partai-partai Islam, termasuk PKS.

Jika tidak dievaluasi dan dipelajari, akan menimbulkan masalah baru dalam sistem demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia.

"Jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan. Ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilih tidak memerhatikan aspirasi seperti itu," pungkasnya.

Selain itu, permasalahan Habib Rizieq Shihab ini, dikarenakan tidak adanya pemimpin yang mampu menyerap aspirasi masyarakat.

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya. Sehingga polisi (dan) tentara turun tangan. Sepertinya kita menghadapi sesuatu yang goncangan. Kenapa itu terjadi?"

"Ini menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat," tutur dia.

Baca Juga: Jusuf Kalla Bongkar Cara SBY dan Jokowi Cari Solusi: Ada yang Rapat Bersama dan Ada yang Ringkas

Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak. Mereka tergabung dalam ormas keagamaan bernama Front Pembela Islam (FPI).

Jumlah pengikut Habib Rizieq ini tersebar di berbagai tempat. Tidak hanya di Jakarta, di banyak daerah juga terdapat perwakilan FPI.

Jumlah pengikut dan simpatisan bisa terlihat dari kerumunan yang dihasilkannya saat sosok Rizieq Shihab ini berada di berbagai tempat yang didatangi.

Contoh terakhir yang terlihat adalah, kerumunan ribuan orang saat menjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, acara di Tebet, dan di Megamendung, Bogor.

Meski sedang terjadi pandemi Covid-19, para pengikut dan simpatisan ini tidak takut tertular dan terinfeksi. Bahkan mereka pun mengabaikan anjuran protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU