Pencopotan Dua Kapolda, Pengamat: Kapolri Sudah Benar
Hukum | 16 November 2020, 23:50 WIB"Seperti enggak ada upaya membatasi, yang ada sebatas melokalisasi, tapi itupun mengambil ruang-ruang publik. Seharusnya yang dilakukan itu, melakukan upaya persuasif, datangi Habib Rizieq Shihab, kan enggak ada. Ketika mereka do something, efek do something-nya itu yang enggak ada," katanya.
Dengan kondisi itu, wajar masyarakat jadi bertanya pada aparat keamanan. Sebab ada perbandingannya, misalnya, aksi dukungan pada Nikita Mirzani di Bundaran Hotel Indonesia dibubarkan, sedangkan kerumunan orang terkait Habib Rizieq Shihab dibiarkan.
"Jadi publik bertanya, ini polisi kok jadi kayak takut sama Habib Rizieq Shihab, enggak boleh itu. Harus ada langkah-langkah, kalaupun langkah itu tidak berhasil, karena kurang personel misalnya, dianggap tidak mampu."
Baca Juga: Selain Copot 2 Kapolda, Kapolri Idham Azis Ganti Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor
Seperti diketahui, dua jenderal yang menjabat Kapolda dicopot Kapolri. Pencopotan itu diduga terkait kasus kerumunan orang di Megamendung dan Petamburan.
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady saat ditemui pada Sabtu (14/11/2020) di Jatinangor mengatakan, kegiatan di Megamendung berlangsung aman. Namun, dia mengakui banyak pelanggaran protokol kesehatan dilakukan oleh massa. (Iman Firdaus)
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV