Brigjen Prasetijo Perintah Anak Buah Bakar Surat Jalan Djoko Tjandra Setelah Dipanggil Kabareskrim
Hukum | 10 November 2020, 21:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Brigjen Pol Prasetijo Utomo memerintahkan anak buahnya membakar surat jalan Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra ke Indonesia setelah dipanggil oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit.
Hal itu diungkapkan saksi Kompol Jhony Andrijanto yang menjadi anak buah Prasetijo di sidang lanjutan kasus surat jalan palsu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (10/11/2020).
Jhony menjelaskan kala itu Prasetijo menghubunginya untuk memerintahkan membakar dokumen terkait perjalanan Djoko Tjandra dari Pontianak ke Jakarta.
Baca Juga: Anak Buah Brigjen Prasetijo Jelaskan Kronologi Perintah Bakar Surat Jalan Djoko Tjandra
Jhony mengaku tidak menanyakan lebih jauh perintah tersebut, namun Prasetijo mengaku telah dipanggil Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit terkait maraknya pemberitaan soal buronan Djoko Tjandra yang wara-wiri di Indonesia.
“Saya tidak tanya tapi beliau menyampaikan (perintah), tapi beliau sampaikan 'saya habis dipanggil Kabareskrim dan menyampaikan ada viral surat tersebut', maka itu beliau menanyakan (soal surat)," ujar Jhony di persidangan.
Jhony yang menjabat Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri ini menjelaskan surat yang dibakar merupakan dokumen asli yang digunakan untuk mengurus perjalanan Djoko Tjandra dari Pontianak ke Jakarta. Dokumen tersebut disimpan di dalam mobilnya.
Usai mendapat perintah, ia langsung membakarnya di pekarangan rumah rekannya bernama Suryana yang berada di Jalan Aria Suryalaga, Bogor, Jawa Barat pada 8 Juli 2020.
Baca Juga: Djoko Tjandra Menangis Saat Cerita 20 Tahun Upaya PK
"Betul apa yang memang saya katakan dalam BAP (soal pembakaran). Jadi semua saya lakukan karena perintah," ungkap Jhony.
Lebih lanjut Jhony mengaku dirinya sempat mendokumentasikan upaya menghilangkan barang bukti tersebut melalui telepon genggamnya.
Dokumentasi pembakaran surat jalan Djoko Tjandra tersebut diberikan Jhony saat menghadap Brigjen Prasetijo di ruangannya.
“Jam 2 siang saya ke ruang beliau, saya tunjukkan ke beliau. Saya lihatkan HP saya, 'Izin jenderal, perintah sudah saya laksanakan', (dijawab Prasetijo) 'Oh iya bagus', beliau jawab gitu," ujar Jhony.
Baca Juga: Tersangka Brigjen Prasetijo Sempat Perintahkan Bakar Surat Jalan Djoko Tjandra
Upaya menghilangkan barang bukti ini tertulis dalam surat dakwaan Brigjen Prasetijo yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum. Hal itu dilakukan untuk menutupi penyidikan pemalsuan yang dilakukan Prasetijo.
Jenderal bintang satu itu juga bermaksud menghilangkan barang bukti yang menerangkan bahwa dirinya bersama Jhony ikut menjemput Djoko Tjandra.
Brigjen Prasetijo diancam pasal 263 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana dan atau Pasal 263 ayat (2) KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
Ia juga dikenakan pasal 426 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Ketiga, Pasal 221 ayat (1) ke-2 KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV