Penjualan Senjata Api Meningkat Pascapilpres Amerika Serikat
Sapa indonesia | 9 November 2020, 21:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pesta kembang api digelar di sejumlah kota besar di Amerika Serikat, untuk menyambut kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam Pilpres Amerika Serikat.
Biden, dari Partai Demokrat, melaju ke gedung putih setelah mengumpulkan 290 suara elektoral, atau 50,7 persen suara, dengan jumlah suara lebih dari 75 juta suara.
Sementara lawannya, Donald Trump dari Partai Republik meraih 214 suara elektoral, atau 47.7 persen suara, degan total jumah suara lebih dari 70 juta suara.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih, Joe Biden berjanji menjadi Presiden AS yang menyatukan semua pihak, bukan memecah belah.
“Saya berjanji menjadi presiden yang berusaha tidak memecah belah, tetapi menyatukan. Tidak melihat negara bagian merah dan biru. Tetapi yang ada hanya Amerika Serikat.” Ujar Biden.
Sementara Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris menyerukan pada kaum perempuan Amerika Serikat untuk mengikuti jejaknya.
Sebagai warga AS keturunan imigran Asia dan Amerika latin, Haris meminta warga Amerika tak mudah patah semangat untuk menggapai mimpi.
“Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yng menonton malam ini melihat bahwa negara ini adalah negara yang penuh peluang.” Ujar Haris.
Meski sudah dipastikan kalah, Donald Trump berulang kali menuding telah terjadi kecurangan dalam Pilpres kali ini.
Trump juga mengaku memiliki banyak bukti atas klaimnya itu, dan mengancam akan membawanya ke Mahkamah Agung.
“Jika anda menghitung suara yang sah, saya dengan mudah menang. Jika anda menghitung suara ilegal, mereka mencoba mencuri pemilu dari kami. Saya sudah menang besar di Florida, Iowa dan Ohio.” Ujar Trump.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV