Ray: Arogansi Anggota Moge Sering Difasilitasi Aparat
Berita kompas tv | 1 November 2020, 22:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pengeroyokan anggota moge terhadap prajurit TNI ditanggapi oleh Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti.
Ray berpendapat jika klub moge tak jarang mendapat legitimasi dan fasilitas dari aparat.
“Tidak jarang kita menemukan, kadang-kadang di beri semacam fasilitas bahkan dijagain. Di depan kadang ada aparat yang menjaga memberi peluang kepada kelompok-kelompok moge ini mendapat akses jalan yang lebih luas,”
Ray juga mengatakan sering ada perlakuan istimewa oleh penegak hukum.
Adanya stigma beking dari klub moge, menurutnya akan menambah persepsi buruk klub tersebut.
Sementara Humas Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter, Epriyanto, mengatakan jika pengeroyokan terhadap anggota TNI bukan merupakan cerminan organisasi moge.
Epriyanto menyebutkan jika syarat menjadi anggota klub moge adalah harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Murni insiden dan itu murni individu. Jadi perlu saya sampaikan perlu di sini saya tekankan itu juga bukan bagian cerminan organisasi,” kata Epriyanto, Minggu (1/11/2020).
Stigma arogansi klub moge, menurut Epriyanto, sudah melekat sejak lama. Sehingga insiden ini memperparah stigma yang melekat di masyarakat.
Epriyanto menyatakan akan mematuhi proses hukum kasus pengeroyokan yang dilakukan anggotanya.
Lalu bagaimana memastikan proses hukum berjalan sepenuhnya untuk para tersangka?
Simak dialog bersama Humas Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter, Epriyanto, dan Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV